SERAYUNEWS – Tiga hari menjelang Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Tim Indonesia terus melakukan berbagai persiapan, termasuk cabang olahraga (cabor) Bulu Tangkis.
Pada saat memasuki hari ke delapan pemusatan latihan atau training camp (TC) di Chambly, Prancis, Jonatan Christie, dan kawan-kawan terus menajamkan pola dan strategi.
Untuk sektor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari saat ini tengah digenjot oleh pelatih Harry Iman Pierngadi atau memiliki sapaan akrab Coach Naga Api.
Selain itu, Rinov/Pitha juga mendapatkan mentor dari peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 sekaligus satu-satunya dari nomor ganda campuran, yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Dalam keterangan resmi PBSI, Tontowi Ahmad mengatakan bahwa berusaha memberikan yang maksimal. Lalu, kehadirannya adalah untuk berbagi ilmu dan pengalaman.
“Saya mencoba memberikan yang maksimal terutama saat training camp ini. Berbagi ilmu dan pengalaman,” ujar Tontowi, serayunews.com mengutip dari pbsi.id, Selasa (23/7/2024).
Mengenai perasaannya, legenda kelahiran Selandaka, Sumpiuh, Banyumas pada 18 Juli 1987 silam itu mengaku senang dan bangga bisa berkontribusi sebagai mentor di Olimpiade Paris 2024.
“Saya sejujurnya bangga dan senang bisa berkontribusi sebagai mentor di Olimpiade Paris ini. Semoga kehadiran saya dan Ci Butet berguna bagi ganda campuran Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Owi ini.
Selanjutnya, menuju empat hari pelaksanaan badminton tanggal 27 Juli mendatang, tak membuat pasangan Owi/Butet lelah. Keduanya, terus berbagi ilmu dan mengingatkan Rinov/Pitha.
“Saya selalu mengingatkan kepada Rinov (Rivaldy)/Pitha (Haningtyas Mentari), ini kan sudah sangat mendekati. Kalau kemarin di Cipayung kan masih satu bulan, dua bulan tapi di sini tinggal hitungan hari. Tempatnya juga sudah sangat dekat dengan arena. Sudah di negara Olimpiadenya. Jadi, fokus harus dikencangkan, pola strategi dimatangkan, pukulannya lebih disolidkan lagi,” tutur Liliyana.
Butet berpikir juga bahwa ini penting dalam persiapan ke Olimpiade. Jadi, ini dapat membuat permainan semakin nyaman menghadapi setiap lawan.
“Yang penting cara berpikirnya dan tidak terjebak dengan zona nyaman pola permainannya. Harus tahu misalnya kita sudah nyaman main dengan cara tertentu tapi kalau lawan sudah mengantisipasi, bisa segera diubah,” jelas Liliyana.
Lebih lanjut, Tontowi/Liliyana berharap apa yang mereka sampaikan bisa menjadi motivasi lebih untuk Rinov/Pitha.
“Harapan saya dan Owi, semoga kehadiran kami bisa membawa aura positif. Apa yang kami bagikan cerita-cerita tentang Olimpiade bisa memotivasi mereka,” timpal Liliyana.
Sementara itu, tradisi pemusatan latihan atau training camp jelang Olimpiade, bagi tim bulutangkis Indonesia sudah mulai sejak Olimpiade Rio 2016. Saat itu, kota Sao Paulo di Brazil, terpilih menjadi markas laskar Cipayung.
Tradisi berlanjut ke Olimpiade Tokyo 2020 pada tahun 2021 karena pandemi Covid-19. Kali ini, kota Kumamoto ditunjuk sebagai tempat persiapan akhir.
Dari dua edisi tersebut, Merah-Putih sukses menyumbang dua medali emas. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mendapatkannya di Rio dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Tokyo.
Waktu berlalu dan Olimpiade Paris 2024 tinggal enam hari ke depan. Dalam perjalanannya, Tontowi/Liliyana dan Greysia kembali ke suasana Olimpiade dengan tugas yang berbeda.
Sebagai informasi, Rinov/Pitha akan tergabung ke dalam Grup A nomor Ganda Campuran Cabor Bulu Tangkis di ajang Olimpiade ke-33 ini.
Mereka akan berjumpa unggulan pertama dari China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Lalu, mereka meladeni pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Jeong Na Eun, dan wakil tuan rumah Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue.
Mari doakan hasil terbaik untuk pasangan andalan Indonesia!***