Cilacap, Serayunews.com – Usia yang sudah senja, tidak menyurutkan semangat seorang petani yang berumur 80 tahun ini tetap bekerja. Berpuluh puluh tahun berkebun, membuat jiwanya seakan menyatu dengan alam dengan merawat dan melestarikannya. Begitu juga dengan akhir hidupnya, seakan enggan dipisahkan, kebun miliknya menjadi tempat terakhir didunia.
Nahasnya, pengabdian dan semangat kerja seorang petani warga Desa Ciporos Kecamatan Karangpucung berakhir tragis. Dia ditemukan dengan luka bakar di kebun miliknya sendiri. Jasad, Suhardi (80) pertama kali ditemukan Sumardi yang tengah melintas di kebunya, Dusun Kalimati Desa Ciporos Kecamatan Karangpucung pada Rabu (25/09/2019) siang.
Kepergian Suhardi, sebenarnya sudah dilarang anaknya Sarina (54). Kondisi fisik yang sudah renta, menjadi alasanya. Namun, semangat Suhardi untuk membersihkan kebun tak bisa dicegah lagi. Anaknya, tak mau orangtua itu tersinggung.
“Pamitnya untuk bersih bersih. Sebenarnya sudah dilarang, karena untuk berjalan saja kadang susah,” kata Sarina.
Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto melalui Kapolsek Karangpucung Iptu Siswanto menjelaskan, setelah mendapatkan laporan dari warga, pihaknya bersama tim medis dari Puskesmas Karangpucung segera menuju TKP. Olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi langsung dilakukan saat itu juga.
“Diketahui sekitar pukul 14.00 WIB, Korban bernama Suhardi (80) ditemukan meninggal dunia di kebun miliknya sendiri di Dusun Kalimati Rt. 01/08 Ds. Ciporos Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap” kata Kapolsek.
Dari keterangan saksi dan pemeriksaan lokasi kejadian, diduga korban ikut terbakar saat membakar sampah dan ranting di kebun miliknya sendiri. Kondisi korban yang sudah tua, kemungkinan menyulitkan korban saat menyelamatkan diri dari kobaran api.
“Murni kecelakaan dan tidak ditemukan unsur penganiyaan ataupun pidana dalam kejadian itu. Meski demikan, kita masih tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.