Banyumas, serayunews.com
Murti, warga desa setempat mengaku jalanan tersebut rusak panjangnya mencapai 1,5 kilometer. Warga menanami cabai, pohon pisang, dan sebagainya dijalanan tersebut.
“Ini jalan menghubungkan dua desa, Desa Randegan dan Rawaheng, juga bisa ke Cilacap. Pokoknya banyak lubang dan mirip dengan sawah, karena aspalnya sudah pada hilang,” ujarnya, Selasa (21/12).
Sementara itu menurut Kepala Desa Randegan, Sarman menjelaskan bahwa itu merupakan inisiatif warga yang sudah merasa kesal. Sebab, tidak ada respons dari pemerintah untuk memperbaiki jalanan tersebut.
“Jadi mereka menanami, cabai, serai, jahe dan tanaman lainnya. Katanya kalau sudah ada hasilnya mau digunakan untuk perawatan jalan,” kata dia.
Di lokasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Irawadi menjelaskan, bahwa tahun depan jalanan tersebut bakal diperbaiki.
“Baru dengan anggaran pemeliharaan Rp 200 juta. Rencana kami tangani awal 2022,” ujarnya.