Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap Dityasa Pradipta menyampaikan, sektor perikanan di Cilacap tidak begitu terdampak dimasa pandemi dan masih bisa bertahan, malah pihaknya mendorong pengembangan di sejumlah sektor budidaya. Menurutnya, saat ini yang memiliki potensi untuk dikembangkan yakni budidaya udang vaname dan ikan nila merah atau hitam di air tawar.
“Sektor perikanan yang dikembangkan yakni budidaya udang vaname digalakkan di sepanjang wilayah pantai mulai dari timur hingga barat Kawunganten potensinya bagus,” ujarnya, Jumat (13/08/2021).
Menurutnya, rata-rata produksi udang vaname memiliki potensi hingga sekitar 2000 ton pertahun, untuk pemenuhan pasar lokal maupun ekspor ke berbagai daerah manca negara oleh sejumlah perusahaan. Nilai harga jual juga terbilang tinggi yangmi kisaran Rp 130 ribu hingga Rp 150 ribu perkilogramnya.
Meski demikian, untuk budidaya udang vaname belum termasuk kelompok budidaya ikan, mereka masih mandiri dengan jangkauan wilayah budidaya di sepanjang pantai Cilacap mulai dari Jetis Nusawungu hingga wilayah Kawunganten Cilacap.
“Udang vaname termasuk budidaya namun dijalankan oleh perorangan ataupun perusahaan belum terbentuk kelompok budidaya, sedangkan kelompok budidaya ikan di Cilacap ada sekitar 300 kelompok, kalau kelompok usaha bersama di nelayan ada sekitar 400 kelompok. Kami juga sedang menggalakkan budidaya ikan nila merah dan hitam di air tawar kolam biasa, setiap tahun Pemda memberikan bantuan bibit kepada para kelompok budidaya,” ujarnya.
Untuk mendorong peningkatan produksi dan potensi yang dikembangkan tersebut, Pemkab Cilacap mengupayakan membantu para kelompok budidaya ikan yang masih terkendalan dengan permodalan. Sebab dari sektor perikanan yang dikembangkan tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi. Selaian udang vaname dan ikan nila, Pemkab juga mengembangkan budidaya sidat berada di Desa Kaliwungu Kedungreja.
Sedangkan untuk sektor perikanan lain seperti kepiting dan lobster masih dalam batas pembinaan saja dan belum masuk dalam kelompok budidaya ikan di Cilacap. Padahal kepiting dan lobster di perairan segara anakan Cilacap memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan.
“Harapan kami kepada kelompok budidaya ikan tetap menjalankan usahanya, dan kelompok usaha bersama di nelayan tetap berjalan, harapannya tidak terpengaruh pandemi,” ujarnya.