SERAYUNEWS – Setelah beberapa tahun absen, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan bahwa Ujian Nasional (UN) akan kembali digelar pada November 2025.
Ujian ini akan menggunakan format baru yang disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan, terutama bagi siswa SMA, SMK, dan MA.
Ujian Nasional 2025 akan dilaksanakan di sekolah atau madrasah yang telah terakreditasi. Sementara itu, untuk Ujian Nasional tingkat SD dan SMP, pelaksanaan akan dimulai pada tahun 2026.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa istilah “ujian” akan diganti dengan nama lain. Meskipun mekanisme pengganti tersebut belum diputuskan, inti dari evaluasi ini tetap berfungsi sebagai alat ukur kemampuan siswa.
Pemerintah menjanjikan informasi lebih lanjut mengenai mekanisme baru ini. Masyarakat diminta untuk bersabar, karena rencana tersebut diperkirakan akan diumumkan sebelum Idul Fitri 2025.
UN terakhir kali dilaksanakan pada 2019 dan tidak lagi menjadi syarat kelulusan siswa. Lalu, apakah Ujian Nasional 2025 akan kembali berfungsi sebagai penentu kelulusan?
Hingga saat ini, hal tersebut belum dijelaskan secara rinci. Namun, ada kemungkinan bahwa ujian yang digelar pada November 2025 ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam seleksi penerimaan perguruan tinggi.
Bagi siswa kelas 12 yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, UN diharapkan dapat memberikan manfaat dalam proses seleksi.
Persiapan menghadapi Ujian Nasional membutuhkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk sekolah dan orang tua. Siswa diharapkan untuk mulai mempersiapkan diri jauh-jauh hari, dengan dukungan dari guru dan keluarga.
Sekolah diimbau untuk memberikan bimbingan yang efektif, sedangkan orang tua diminta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung di rumah.
Kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat penting agar siswa dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Kembalinya Ujian Nasional dengan format baru diharapkan menjadi langkah awal menuju sistem evaluasi pendidikan yang lebih inklusif dan relevan.
Dengan pendekatan yang lebih modern, pemerintah optimis bisa menghasilkan generasi yang tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dengan waktu persiapan yang cukup, diharapkan para siswa dapat menyambut UN 2025 dengan keyakinan dan semangat yang tinggi.***