SERAYUNEWS – Bagi umat Katolik, Doa Rosario bukan sekadar serangkaian doa yang diucapkan secara rutin. Simak ujud Doa Rosario untuk keluarga, lengkap dengan urutannya.
Lebih dari itu, Rosario menjadi sarana perenungan iman dan devosi kepada Bunda Maria, yang mengantar umat untuk lebih dekat kepada Kristus.
Tradisi berdoa Rosario biasanya dilakukan pada bulan Oktober yang disebut Bulan Rosario, namun doa ini dapat diucapkan kapan saja, baik secara pribadi maupun bersama keluarga.
Melalui doa Rosario, setiap keluarga diajak untuk merenungkan misteri hidup Yesus dan Maria, sembari mempersembahkan ujud atau permohonan khusus sesuai kebutuhan masing-masing.
Salah satu ujud yang sering dipanjatkan adalah Doa Rosario untuk keluarga, sebuah permohonan agar rumah tangga senantiasa diberkati dalam kasih, kedamaian, dan persatuan.
Setelah menyiapkan ujud atau intensi doa, langkah berikutnya adalah mengikuti susunan doa Rosario yang benar.
Berdasarkan buku “Tata Doa Rosario” terbitan Katedral Purwokerto, berikut urutan lengkapnya:
Pembuka:
Lima Peristiwa Rosario:
Masing-masing peristiwa diikuti dengan:
Urutan ini diulang untuk setiap peristiwa, baik Peristiwa Gembira, Sedih, Mulia, maupun Terang, sesuai dengan hari berdoa Rosario.
Penutup:
Bagi umat Katolik, setiap untaian doa tersebut memiliki makna simbolis yang dalam.
Misalnya, Salam Maria menjadi bentuk penghormatan kepada Bunda Maria, sementara Bapa Kami mengingatkan umat akan doa yang diajarkan langsung oleh Kristus.
Rosario sering disebut sebagai “jalan menuju kedamaian batin”. Dalam keluarga Katolik, doa ini tak hanya menjadi rutinitas spiritual, melainkan juga bentuk pendidikan iman dalam rumah tangga.
Ketika keluarga berdoa Rosario bersama, mereka membangun kebiasaan untuk merenung, mendengarkan, dan saling menguatkan dalam iman.
Anak-anak yang tumbuh dalam suasana seperti ini akan belajar bahwa doa bukan sekadar kata-kata, tetapi juga wujud kasih dan kesetiaan pada Tuhan.
Menurut Paus Fransiskus dalam salah satu pesannya di Vatikan, “Doa Rosario adalah senjata ampuh untuk menghadapi tantangan hidup sehari-hari.”
Pesan ini menjadi relevan bagi banyak keluarga modern yang menghadapi tekanan ekonomi, konflik batin, atau kesibukan yang sering membuat lupa akan doa bersama.
Sebelum memulai doa, umat Katolik disarankan untuk meneguhkan niat dan membaca ujud di dalam hati.
Ujud ini menjadi fokus doa yang mendampingi setiap permenungan peristiwa dalam Rosario.
Berikut contoh ujud yang bisa Anda gunakan saat berdoa Rosario, sebagaimana dikutip dari buku “Ibadat Bulan Rosario: Gereja Keuskupan Surabaya Berdevosi Rosario Bersama Para Kudus” (2025):
1. Versi Singkat
“Ya Tuhan, berkatilah keluarga kami agar hidup rukun, saling mengampuni, dan setia dalam kasih-Mu.”
2. Versi Panjang
“Tuhan Yesus, kami mempersembahkan doa Rosario ini bagi keluarga kami. Terima kasih atas kasih dan kebersamaan yang Kau anugerahkan. Semoga Engkau menumbuhkan semangat saling mendukung, memahami, dan mengampuni di antara kami. Jagalah rumah kami dari pertengkaran dan perpecahan, serta jadikan keluarga kami tanda kasih-Mu di dunia.”
Ujud semacam ini membantu umat untuk menata batin sebelum berdoa, sekaligus memperdalam makna setiap peristiwa yang direnungkan dalam rangkaian Rosario.
Dengan cara ini, Doa Rosario tak hanya menjadi rutinitas religius, tetapi juga momen kebersamaan spiritual yang mempererat ikatan antaranggota keluarga.***