SERAYUNEWS – Update harga bahan bakar minyak (BBM) pada hari ini, Kamis, 20 Februari 2025. Apakah Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM, seperti Pertamax?
PT Pertamina (Persero) telah menyesuaikan harga BBM non-subsidi yang berlaku mulai 1 Februari 2025. Kebijakan ini mencakup sejumlah jenis BBM, termasuk Pertamax.
Penyesuaian harga ini mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang merupakan revisi dari Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar penentuan harga jual eceran BBM umum jenis bensin dan solar di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Di wilayah Jawa Tengah, termasuk Purwokerto, harga Pertamax mengalami kenaikan sebesar Rp400 per liter, dari sebelumnya Rp12.500 menjadi Rp12.900 per liter.
Harga tersebut berlaku untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah dan dapat bervariasi di provinsi lain.
Di sisi lain, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar tidak mengalami perubahan. Harga Pertalite tetap di Rp10.000 per liter, sementara Solar subsidi bertahan di Rp6.800 per liter.
Pertamina menyesuaikan harga BBM non-subsidi dengan mempertimbangkan tren harga minyak mentah dunia serta menjaga keberlanjutan pasokan energi nasional.
Kebijakan ini mencakup berbagai jenis BBM non-subsidi, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
Langkah ini bertujuan untuk menjaga transparansi perhitungan harga sesuai fluktuasi harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, serta biaya distribusi.
Pertamina menegaskan bahwa kebijakan penyesuaian harga ini merupakan bagian dari kepatuhan terhadap regulasi pemerintah sekaligus upaya untuk menjaga stabilitas pasokan energi nasional.
Harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar tetap tidak mengalami perubahan, guna menjaga daya beli masyarakat.
Untuk mengetahui informasi terkini mengenai harga BBM di berbagai wilayah, masyarakat dapat mengakses situs resmi mypertamina.id.
Dengan adanya transparansi harga, diharapkan masyarakat dapat memperoleh kepastian harga yang sesuai dengan regulasi yang berlaku.***