Kepala Puskesmas Mrebet, Mujiman mengatakan, sebelumnya diketahui ada 19 orang jamaah yang positif. Selanjutnya, dilakukan swab antigen kepada para keluarga dari 19 orang tersebut. Sebab mereka lah yang disinyalir mengalami kontak langsung dengan 19 orang positif sebelumnya.
“Sebelumnya, dari 27 jamaah yang dites, 19 dinyatakan positif. Nah ini dilanjutkan dengan tes kepada keluarga dari positif sebelumnya, serta ada beberapa jamaah yang kemarin belum dites,” kata Mujiman, Senin siang.
Sebanyak 95 orang yang di swab antigen, diketahui ada 7 orang yang menunjukan hasil positif. Kesemuanya merupakan orang tanpa gejala (OTG). Selanjutnya, tujuh orang positif harus menjalani isolasi mandiri.
“Ada tujuh yang positif,” ujarnya.
Kades Karangnangka, Sugiarno menyampaikan bahwa terjadinya klaster tarawih berawal dari salah satu imam masjid setempat. Dia mengalami sakit, saat di bawa ke rumah sakit lalu dinyatakan positif covid-19. Kemudian pihak rumah sakit berkordinasi, sampai pada akhirnya pihak Puskesmas melakukan tes kepada jamaah mushola.
“Dari 27 jamaah yang dites swab, ada 19 yang dinyatakan positif,” kata dia.
Setelah dilakukan tes lanjutan, dinyatakan ada tambahan orang yang positif. Mereka yang positif akan menjalani isolasi mandiri. Pihak pemdes dan tim gugus kecamatan akan melakukan pantauan. “Kami dari pemdes tetap akan suport logistik, terutama vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” kata dia.