Kutasari, serayunews.com
Anak pertama korban, Muliah Aryani (59) mengatakan bahwa dirinya sempat membaca nomor ayahnya mengirim pesan di grup keluarga. Pesan yang dikirimkan itu menyampaikan bahwa ada peristiwa perampokan. Hal itu dirasa janggal, karena tidak jelas apa maksud pesan yang disampaikan.
“Jadi nomer bapak sempat kirim pesan di grup WA, mengatakan ‘ada orang dirampok’ cuma begitu,” kata Muliah.
Pesan tersebut pun sempat ditanyakan oleh anggota keluarga lainnya. Namun, tak ada lagi tanggapan dari ayahnya. Bahkan, ketika nomer telpon ayahnya dihubungi juga tak ada respon.
“Setelah ada pesan digrup itu kan saya telpon bapak, masih aktif tapi tidak diangkat,” ujarnya.
Pagi harinya, Muliah berkunjung ke rumah orang tuanya itu. Sesampainya di rumah itu, sudah ramai orang termasuk polisi. Dia juga kaget ketika mengetahui ibunya terluka. Bahkan di dapur terdapat darah bercecer.
“Pagi saya ke sini, sudah ramai. Ibu ada luka darah, tadi juga masih ada bercecer di dapur, sudah dibersihkan,” katanya.
Selanjutnya, ibunya dilarikan ke rumah sakit Siaga Media Purbalingga. Namun tidak sampai menjalani rawat inap. Setelahnya ibu dibawah ke rumah anaknya yang lain. “Alhamdulillah masih sadar, bisa diajak bicara, sekarang suruh istirahat di rumah yang lain,” kata dia.
Dia melanjutkan, berdasarkan keterangan ibunya, tiga orang pelaku semua membawa senjata tajam. Sebelum kejadian ibu sempat mendengar suara motor. “Kalau naik apa kurang paham, tapi ibu sempat dengar suara motor, dan tiga orang yang masuk bawa celurit semua,” katanya.