SERAYUNEWS – Simak panduan urutan perayaan Minggu Palma 2025 bagi umat Katolik. Perayaan Minggu Palma selalu menjadi momen yang penuh makna dan kekhusyukan bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Di tahun 2025, perayaan Minggu Palma akan jatuh pada akhir pekan, yaitu Sabtu, 12 April hingga Minggu, 13 April 2025.
Sebagai pembuka dari rangkaian Pekan Suci, Minggu Palma membawa umat untuk merenungkan misteri penebusan Kristus yang dimulai dari masuknya Yesus ke Yerusalem hingga wafat-Nya di kayu salib.
Yang khas dari perayaan ini adalah perarakan daun palma—daun yang melambangkan kemenangan, pengharapan, dan kesetiaan.
Lalu, bagaimana urutan perayaan Minggu Palma dalam Gereja Katolik dan apa makna mendalam dari iring-iringan yang membawa daun palma tersebut?
Minggu Palma adalah hari Minggu sebelum Paskah yang menandai awal dari Pekan Suci dalam kalender liturgi Gereja Katolik.
Hari ini memperingati Yesus Kristus memasuki kota Yerusalem dengan dielu-elukan oleh orang banyak yang membawa daun palma dan menghamparkannya di jalan, sambil berseru: “Hosana bagi Anak Daud!”
Peristiwa ini dicatat dalam keempat Injil (Matius 21:1-11, Markus 11:1-11, Lukas 19:28-44, dan Yohanes 12:12-19).
Tradisi membawa daun palma oleh umat Katolik pada hari ini merupakan bentuk penghormatan dan penghayatan akan peristiwa tersebut.
Daun palma bukan sekadar simbol dekoratif. Dalam tradisi Kristen, daun palma melambangkan kemenangan spiritual, kejayaan Kristus, dan kerendahan hati.
Yesus masuk ke Yerusalem bukan dengan kuda perang, tetapi dengan keledai, lambang perdamaian.
Daun palma yang diarak dan diberkati dalam Misa Minggu Palma juga memiliki arti sakramental. Setelah digunakan, daun palma biasanya disimpan di rumah umat dan dibakar menjelang Rabu Abu tahun berikutnya, abunya digunakan untuk menandai dahi umat sebagai tanda pertobatan.
Tahun 2025, Minggu Palma dapat dirayakan dalam dua kesempatan liturgi:
Sabtu sore, 12 April 2025 (Vigil Minggu Palma)
Minggu pagi dan sore, 13 April 2025
Waktu Misa bisa berbeda di tiap paroki, namun pada intinya, semua Misa Minggu Palma mencakup perarakan dan pemberkatan daun palma, bacaan Kisah Sengsara (Passio), serta suasana liturgi yang khidmat dan reflektif.
Berikut ini adalah tata cara umum perayaan Misa Minggu Palma menurut pedoman liturgi Gereja Katolik:
Umat berkumpul di luar gereja atau di tempat tertentu yang telah disiapkan. Di tempat ini, daun palma dibagikan kepada umat sebelum perarakan dimulai.
Imam memulai ibadat dengan doa dan pemberkatan daun palma menggunakan air suci. Doa pemberkatan ini mengingatkan umat pada peristiwa masuknya Yesus ke Yerusalem.
Setelah pemberkatan, dibacakan Injil tentang masuknya Yesus ke Yerusalem (biasanya diambil dari salah satu Injil Sinoptik).
Umat bersama imam melakukan perarakan sambil menyanyikan lagu-lagu pujian, seperti “Hosana Putra Daud” atau “Terpujilah Engkau, Raja Kami!”. Lagu-lagu ini mencerminkan sukacita umat menyambut Raja Damai.
Setelah perarakan masuk ke gereja, Misa dilanjutkan seperti biasa dengan Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Namun, bacaan Injil pada Minggu Palma adalah Kisah Sengsara Tuhan Yesus Kristus (Passio), yang biasanya dibacakan atau dilagukan oleh beberapa lektor dan paduan suara.
Imam memberikan homili yang mengajak umat merenungkan penderitaan dan kasih Kristus. Dilanjutkan dengan Doa Umat dan liturgi selanjutnya seperti biasa.
Agar perayaan berjalan penuh penghayatan, berikut beberapa tips untuk umat Katolik:
Datang lebih awal untuk mengikuti pemberkatan dan perarakan daun palma.
Gunakan pakaian rapi dan sopan, karena ini adalah awal dari masa yang sangat suci.
Bawa daun palma sendiri jika paroki meminta umat membawa dari rumah.
Simpan daun palma yang telah diberkati dengan hormat di rumah, sebagai tanda iman.
Ajak keluarga, terutama anak-anak, agar mereka ikut merasakan tradisi iman ini.
Minggu Palma bukan hanya sekadar seremoni, tapi pintu masuk menuju misteri keselamatan manusia yang ditawarkan oleh Kristus.
Perayaan ini mengajak umat Katolik untuk meninggalkan hiruk pikuk dunia dan masuk dalam refleksi batin, mengenang pengorbanan Yesus dengan hati yang penuh syukur.
Dengan mengikuti urutan perayaan Minggu Palma 2025 secara utuh dan penuh iman, umat akan semakin siap menyambut Triduum Suci dan Hari Raya Paskah yang penuh sukacita.
***