SERAYUNEWS– Usai Iduladha, jasa penggilingan daging di Banjarnegara menjadi serbuan warga. Bahkan warga harus rela antre hingga berjam-jam, untuk mendapatkan giliran menggiling daging miliknya.
Sebagain besar warga yang mendatangi jasa penggilingan daging ini, untuk mengolah daging kurban agar bisa tahan lama dan menjadi berbagai makanan.
Sehingga omzet jasa penggilingan daging ini,nmeningkat hingga lebih dari 200 persen dari hari biasa.
Sawab Harto Prayitno, pemilik usaha jasa penggilingan daging di kompleks pasar induk Banjarnegara mengakui, sejak Iduladha penggilingan daging meningkat drastis.
Bahkan dia harus menambah jam operasional hingga malam hari, karena banyaknya masyarakat yang datang untuk menggiling daging.
“Biasanya mereka menggiling daging untuk menjadi bakso, nugget, rolade, sosis, dan olahan lainnya. Untuk jasa pengolahan dan penggilingan daging ini, biayanya Rp 6 ribu per kilogram,” katanya.
Menurutnya, sebagian besar masyarakat yang memilih mengolah daging ini karena sudah bosan dengan olahan daging sapi atau kambing yang biasa. Selain itu dengan hasil olahan, daging menjadi lebih awet.
Menurutnya pada hari biasa, jasa pengolahan daging miliknya hanya melayani 100 hingga 200 kilogram daging. Namun sejak Senin hingga hari ini, peginggilingan daging miliknya bisa mencapai 1 ton dalam sehari.
“Sampai hari ini masih ramai, bahkan Rabu kemarin kita melayani lebih dari 1 ton daging. Hari ini juga masih banyak yang menggiling daging,” ujarnya.
Tak sekedar menyediakan jasa giling, Sawab juga menyediakan aneka bumbu kuah jadi racikan alami. Seperti bumbu kuah bakso, bumbu steak, dan beragam bumbu olahan daging.
Banyaknya jumlah penggiling daging membuat Sawab buka lebih lama. Dari biasanya tutup jam 4 sore, kini buka hingga jam 7 malam.
Darwanti, seorang warga yang memanfaatkan jasa penggilingan daging di pasar induk Banjarnegara mengatakan, lebih suka daging giling agar lebih praktis. Sebab daging ini dapat menjadi bakso, atau lainnya.
“Dagingnya kita giling, agar bisa jadi bakso, atau nugget,” ujarnya.
