Purwokerto, serayunews.com
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rony Hartawan mengatakan, pada bulan Mei 2022 inflasi di Kabupaten Banyumas tercatat hanya sebesar 0,63% (mtm) sedangkan Kabupaten Cilacap hanya 0,59% (mtm). Angkanya cukup jauh dibandingkan bulan sebelumnya, di mana inflasi di Banyumas mencapai 1,65% (mtm) dan Cilacap 1,68% (mtm).
“Inflasi pada kedua daerah salah satunya didorong oleh meningkatnya harga telur ayam ras, seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat dan kenaikan biaya pakan. Selain itu, inflasi juga didorong oleh kenaikan harga komoditas daging sapi yang dipengaruhi oleh faktor wabah Penyakit Mulut dan Kuku yang telah menyebar di Jawa sejak awal Mei 2022. Pasokan juga diperkirakan terganggu seiring adanya pemberlakuan lockdown dalam mengantisipasi virus PMK. Harga komoditas bawang merah juga mengalami kenaikan, seiring berkurangnya pasokan dari sentra produksi,” kata dia, Kamis (2/6/2022) malam.
Sebagai langkah untuk mengendalikan inflasi di dua kabupaten tersebut, telah dibentuk Tim Pengendalian Inflasi yang melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi secara sinergis. Di antaranya melalui pelaksanaan high level meeting (HLM) TPID, untuj merumuskan upaya pengendalian harga komoditas strategis dalam rangka persiapan menghadapi Idhul Adha 1443 Hijriyah.
“Jadi memonitoring harga secara rutin, serta memastikan terjaganya ketersediaan pasokan pangan,” ujarnya.(san)