SERAYUNEWS – Ternyata setiap daerah di Indonesia memilili bulan berbeda panen duriannya. Walau secara umum rentang bulan Oktober hingga Desember adalah surganya para pecinta buah durian. Ini karena, buah durian sudah memasuki musim panen.
Di Banyumas yang terkenal dengan Durian Bawor puncan panennya terjadi di bulan Januari sampai Februari. Buah asli Banyumas yang terkenal dengan istilah “Kings of Fruit” ini memiliki cita rasa yang unik dan tidak dimililki durian daerah lain.
Sekilas mirip durian Monthong. Rasanya manis agak semu pahit khas rasa durian terbaik, warna oranye dengan biji yang kecil. Varietasnya bernama Kromo Banyumas. yang sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian
Bawor ternyata singkatan dari ‘batang yang diowor-owor’. Batang akar yang bercabang merupakan perpaduan beberapa varietas. Ada pohon yang terdiri dari 3 akar batang, ada juga yang terdiri dari 4 batang.
Tergantung mau menyilangkan berapa varietas di dalam satu pohon. Ada juga yang menamakan Durian “Bhineka Bawor,” Bhineka karena hasil silangan berbagai varietas dan Bawor ada nama tokoh pewayangan.
Nama Bawor juga seolah menggambarkan sikap egaliter warga Banyumas dengan sifat cablaka orang Banyumas atau sikap suka berterus terang.
Wajar jila Bawor dijadikan maskot Banyumas, selain karena rasa yang unik juga menggambarkan karakter kearifan lokal Banyumas.
Ada tiga desa penghasil durian di Kecamatan Kemranjen yaitu di Desa Alasmalang, Pagaralang dan Karangsalam.
Lokasi sentra Durian Bawor ini berjarak sekitar 25 kilometer arah tenggara pusat Kota Purwokerto atau memerlukan waktu sekitar 45 menit dengan kendaraan bermotor.
Soal harga, dari tahun ke tahun mengalami kenaikan harga. terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dahulu dijual seharga Rp 50.000 per kilogram, kini harganya mencapai Rp 110.000 per kilogram.
Jadi, sebentar lagi memasuki bulan Januari. Mari kita sambut Sang Maskot Bawor. Jika Samuel Beckett membuat drama “waiting for Godot” dan ternyata Godotnya tidak pernah ada, naka Banyumas punya “Waiting for Bawor” dan Sang Bawor pasti ada.*** (O. Gozali)