SERAYUNEWS– Wakil Direktur Bidang 3 rumah sakit gigi dan mulut pendidikan (RSGMP) Unsoed, Cipto Subroto menjadi salah satu wakil Indonesia dalam Event Calung-Lengger Banyumasan: The 1st Italian Tour. Cipto juga merupakan seorang seniman (penari) tergabung dalam Sanggar Seni Sekar Shanty.
Event berawal dari seorang Peneliti Universitas ‘La Sapienza’, Roma (Daniele Zappatore) dan Ketua Giorgio Cini Foundation, Venice (Prof. Giovanni Giuriati). Mereka sedang meneliti dan melakukan kerjasama terkait seni Banyumasan. Event ini kemudian diadakan untuk mempromosikan Calung-Lengger Banyumasan untuk dipentaskan di Italia.
Bersama dengan 9 seniman lainnya dari Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap, Cipto di dalam naungan Sanggar Seni Sekar Shanty diundang untuk mementaskan Calung-Lengger di 3 kota di Italia, Giorgio Cini Fondation (Venice); La Sapienza University (Roma); dan ISMEO and the Pieta dei Turchini Foudation (Naples).
“Kegiatan ini didukung oleh Kemendikbudristek melalui Dana Indonesiana Tahun 2024. Di Venezia diadakan Workshop ‘Interlocking Bamboo Rhythms: Calung Music from Banyumas, Central Java’ dan pementasan bertempat di Concert Hall, Conservatorio Benedetto Marcello dan Sala degli Arazzi, Giorgio Cini Foundation,” tulis keterangan Cipto, Kamis (27/6/2024).
Di Roma diadakan workshop musik “Central Javanese Bamboo Music: Instruments and Practices”, rekaman Gendhing Banyumasan, Workshop tari Banyumasan “Lengger Klasik”, dan pementasan karya music serta teater Tutur Jemblung.
Kegiatan di Roma bertempat di ‘La Sapienza’ University of Rome, Faculty of Literature and Philosophy, Music Department dan Ateneum Teather. Saat di Roma, diadakan pula diplomasi kuliner Indonesia yang mana disajikan beberapa makanan khas Indonesia.
Sedangkan di Naples, terdapat Workshop Musik dan Tari Jawa dan Banyumasan serta pementasan teater dan karya musik bertempat di Universitas ‘L’Orientale’, ruang Mura Greche, Palazzo Corigliano dan Conservatoire of Music San Pietro a Majella, ruang Scarlatti.
Selama event berlangsung, terdapat kurang lebih 400 audiens dari keseluruhan rangkaian tur dan kegiatan ini mendapatkan feedback yang positif. Tim sanggar juga mendapat kesempatan promosi budaya di Stasiun Radio RAI, Roma. Dari event ini, terdapat beberapa bentuk tindak lanjut diantaranya penandatanganan MoU dan undangan pementasan kembali di Italia pada tahun depan.