Purwokerto, serayunews.com
Nugraha (27), seorang pemilik salah satu vapestore di Purwokerto mengaku mengalami penurunan drastis dari hari ke hari, selama masa PPKM.
“Dari mulai PPKM mikro sampai PPKM Level 4 yang diperpanjang, jelas ada penurunan yang sangat signifikan karena adanya pembatasan jam malam, dimana biasanya kami berjualan paling laku pada malam hari,” kata dia.
Meski demikian, dia tetap mematuhi peraturan yang ada dari pemerintah. Dengan mengikuti jam malam yang terlah ditetapkan maupun protokol kesehatan yang ketat.
“Akhirnya saya menjual secara online, kadang juga COD. Tergantung dari permintaan konsumen. Meski berharap tidak diperpanjang lagi PPKM-nya, tetapi kalau memang harus diperpanjang kami akan mengikutinya. Karena demi kesehatan bersama,” ujarnya.
Anugrah berharap masyarakat di Kabupaten Banyumas juga turut mengikuti peraturan yang ada. Menurutnya sangat penting di saat seperti ini mengikuti anjuran yang dianjurkan oleh pemerintah.
“Kalau kita tidak mau mengikutinya, kapan semua ini selesai. Memang sama, kita sama-sama mengalami kekurangan, tetapi ini demi kebaikan bersama,” kata dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yati (53), warga Kelurahan Grendeng yang merupakan penjual makanan. Dirinya mengaku mengalami penurunan yang drastis, selain di masa PPKM, sepinya mahasiswa juga menjadi alasan utama.
“Mahasiswa sepi mungkin karena mereka tidak boleh keluar atau kembali ke sini. Tetapi mau bagaimana lagi, jalani saja, yang penting cepet selesai,” ujarnya.