Cilacap, serayunews.com
Hal tersebut disampaikan Bupati usai pembukaan rakor pelaksanaan bantuan sosial pangan di Aula Diklat Praja, Kamis (27/05) sore. Dalam pernyataannya Bupati Tatto menyampaikan, pihaknya mendapat pesan dari Bupati Banyumas Achmad Husein terkait pembatasan warga Cilacap ke Banyumas, untuk antisipasi penyebaran Covid-19.
“Saya terimakasih diperingatkan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein, bahwa beliau mengingatkan kepada kita, menghimbau agar ASN dan masyarakat untuk tidak ke Cilacap, yang di Cilacap pun supaya tidak ke Banyumas, ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Bupati Tatto.
Bupati juga menghimbau agar para pegawai, pekerja dan masyarakat Cilacap tetap tinggal di Cilacap hingga pandemi Covid-19 mereda. Untuk sementara ini ia melarang warganya bepergian ke Banyumas. Menurutnya, segala kebutuhan sudah ada di Cilacap.
“Saya menghimbau ke masyarakat Cilacap dan ASN, ora usah nganah-nganah maring Banyumas, ngapa maring Banyumas, wis belanja mall nang kene ana, tempat pariwisata ana, tempat hiburan ana, hotel ana, wis apa maning, cukup nang kene, wis aja lunga-lunga maring Banyumas. Pak Husein maturnuwun himbauannya, ini saya pegang,” kata Bupati.
Sementara itu, disinggung terkait dengan penularan Virus Varian India kepada tenaga kesehatan dan keluarga nakes serta mengenai mutasi virusnya, Dinas Kesehatan Cilacap belum bisa memastikannya, karena hasil pemeriksaan genome sequencing terhadap nakes dan keluarganya yang terpapar Covid-19 yang dikirim ke laborarorium UGM belum keluar.
“Belum ada hasil pemeriksaan genome nakes dan keluarganya, nanti kalau ada hasil genomenya bisa kita analisa lebih lanjut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Cilacap, hingga Kamis (27/05) tercatat 11.816 kasus Covid-19, dengan rincian 505 positif aktif, 10.869 sembuh, 442 meninggal dunia. Sedangkan untuk sejumlah klaster yang ada yakni, klaster keluarga sebanyak 33, klaster yasinan di Kawunganten 28 orang, klaater nakes RS 29 orang, klaster ABK kapal asing 6 orang, klaster tetangga di Adipala 6 orang dan klaster puskesmas 4 orang.
Sementara itu, untuk perkembangan ABK Philipina yang terinveksi Virus Varian India, dari jumlah 14 ABK yang terpapar, 1 orang meninggal dunia, 7 orang sembuh dan 6 orang masih menjalani isolasi di RSUD Cilacap. Mereka yang masih dirawat dalam kondisi stabil dan baik. Sedangkan untuk keluarga nakes yang positif Covid berstatus tanpa gejala.