SERAYUNEWS – Yetty Purwaningsih, warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, meninggal dunia di Peru, Selasa (25/2/2025).
Namun, hingga kini jenazahnya belum bisa dipulangkan ke Indonesia, meskipun pihak keluarga telah berupaya berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Mursito, adik kandung almarhumah, mengungkapkan bahwa keluarga sudah menghubungi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Mereka juga sudah mengirim surat ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru. Sayangnya, hingga kini belum ada kepastian mengenai kapan jenazah kakaknya bisa terbang ke Tanah Air.
“Kami menerima kabar bahwa kakak saya meninggal pada 25 Februari 2025. Namun, hingga kini kami belum tahu kapan jenazah bisa dipulangkan,” kata Mursito, Kamis (6/3/2025).
Menurutnya, Yetty telah merantau ke Peru selama 20 tahun. Awalnya, ia bekerja sebagai pegawai, lalu sukses berwirausaha di bidang kuliner.
Komunikasi dengan keluarga di Indonesia tetap terjalin baik, terakhir kali melalui video call pada 31 Januari 2025. Saat itu, Yetty mengabarkan bahwa ia sedang sakit tenggorokan, meskipun masih bisa beraktivitas.
Namun, setelah itu, pihak keluarga kehilangan kontak hingga menerima kabar duka dari KBRI di Peru pada 25 Februari.
Setelah menerima kabar duka, Mursito langsung menghubungi Kemenlu dan KBRI di Peru. Selain itu juga mendatangi Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) di Jakarta. Namun, belum ada perkembangan signifikan terkait pemulangan jenazah kakaknya.
“Kami sudah mengurus semua dokumen, termasuk akta kematian, tapi belum ada kepastian kapan jenazah bisa dipulangkan,” ungkapnya.
Mursito juga meminta bantuan ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyumas agar proses pemulangan bisa dipercepat.
Kendala finansial menjadi salah satu alasan lambatnya proses ini, meskipun Yetty meninggalkan harta berupa uang tunai sebesar 23.000 Sol Peru (sekitar Rp100 juta).
“Kalau soal biaya, sebenarnya kakak saya meninggalkan uang yang cukup di sana. Kami mohon bantuan siapa pun yang bisa membantu agar jenazah bisa segera dipulangkan, bahkan jika hanya tinggal tulangnya saja,” tutur Mursito dengan penuh harap.
Hingga kini, keluarga Yetty di Banyumas masih menanti kepastian dari pemerintah. Mereka berharap ada kabar baik agar jenazah Yetty Purwaningsih bisa segera dimakamkan di tanah kelahirannya.
“Kami hanya ingin kakak bisa dimakamkan di kampung halaman. Semoga ada solusi segera,” pungkas Mursito.