Perbaikan jalan tersebut merupakan salah satu bukti tanggapnya pemerintah provinsi Jawa Tengah dalam menerima laporan atau aduan masyarakat. Meski sebenarnya jalan tersebut hanyalah jalan desa dan bukan jalan milik Provinsi Jawa Tengah.
Adalah Sriyono Ali Maskhuri, salah seorang warga Keyongan, yang menuliskan aduan soal kondisi jalan di desanya di aplikasi aduan masyarakat berbasis digital, LaporGub kanal aduan gagasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak 2013 lalu. Pada laporan itu juga ada tautan video yang mereka unggah di media sosial Youtube terkait kondisi jalan yang ada.
Unggahan Sriyono pada 9 Desember 2020 tersebut lantas mendapat tindak lanjut dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kemudian berlanjut ke Pemerintah Kecamatan Gabus untuk mereka laporkan ke Pemkab Grobogan.
Setelah melewati sejumlah proses yang cukup panjang karena status jalan, akhirnya pada 25 Mei 2022 pekerjaan peningkatan jalan tersebut mulai berjalan. Biaya peningkatan jalan itu dengan Bantuan Keuangan Provinsi T.A 2022, senilai Rp 16,9 miliar dan peresmiannya pada 15 Februari 2023 lalu.
Meluapkan kegembiraan, masyarakat setempat pun akhirnya mengundang Ganjar untuk meresmikan jalan desa itu. “Kondisi jalan sebelum perbaikan, dulu kayak rusak parah dan mobil nggak bisa lewat. Kalau melewati kaya lagi offroad,” ujar Bayu, warga Desa Keyongan saat peresmian jalan.
Bahkan, lanjut Bayu, apabila ada warga desa yang sakit parah dan harus ke puskesmas atau rumah sakit untuk pengobatan, warga terpaksa membawanya dengan cara menandu hingga ke jalan yang tidak rusak.
“Alhamdulillah terima kasih Pak Ganjar dan pemerintah sudah membantu pengerasan jalan di Desa Keyongan,” kata Bayu lagi.
Dengan selesainya peningkatan jalan di Desa Keyongan yang berbatasan dengan Kabupaten Sragen, warga merasa senang. Karena akan berdampak pada aktivitas harian seperti ke sekolah dan kondisi ekonomi warga.
“Semoga ekonomi warga meningkat, pendidikan buat anak-anak juga nyaman termasuk untuk aktivitas harian karena jalannya sudah baik dan akses ke kota lancar,” jelas Bayu.
Pujiyanto (35) warga Desa Keyongan mengungkapkan hal yang sama. Dia mengatakan, kerusakan jalan di desanya itu sudah berlangsung puluhan tahun.
Jalan menuju desanya penuh batu dan pasir. “Itu cuma bisa dilintasi roda dua, mobil tidak bisa, rusaknya sudah dari sebelum saya lahir ini sudah rusak,” kata Puji.
Jika hujan turun, kata Puji, praktis jalan akan makin sulit dan berbahaya.
Baik Pujiyanto maupun Bayu, keduanya yakin peningkatan jalan berdampak baik bagi warga.
“Pasti ekonomi meningkat, pendidikan buat anak-anak juga udah nyaman. Yang pasti aktivitas harian, karena sekarang sudah aman. Akses ke kota lebih mudah, apalagi ini desa berbatasan dengan Sragen dan juga Ngawi, Jatim,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo senang melihat senyum warga Desa Keyongan.
Jalan rusak di Desa Keyongan tersebut menjadi perhatian Ganjar setelah ada aduan warga yang masuk di aplikasi LaporGub.
“Mereka protes seperti itu biarkan, jangan merah kupingnya. Tugas kami sebagai pemerintah untuk tanggung jawab. Kan belum tentu langsung selesai, tapi sampaikan, libatkan juga mereka,” kata Ganjar dalam sambutannya.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, edukasi kepada masyarakat penting. Sehingga publik tahu proses pengambilan keputusan hingga tahapan pelaksanaan.
“Partisipasi masyarakat penting. Ternyata sharing informasi itu penting, dan masyarakat butuh edukasi bahwa ada yang bisa langsung pengerjaannya dan ada yang membutuhkan waktu dalam proses perencanaan,” ujarnya.
Meski tak langsung, Ganjar yakin peningkatan ruas jalan Desa Keyongan akan memberikan dampak baik bagi warga.
“Efeknya nanti akan tinggi tapi ya tidak makbedunduk, pasti akan ada waktu dan ketika tranportasi lancar ekonomi bagus,” tandasnya.