Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griyana Dewi mengatakan, dari hasil Rapid Health Assesment (RHA) atau penilaian cepat masalah kesehatan, terdapat puluhan korban banjir baik yang ada di pengungsian maupun di rumah masing-masing mengalami ganguan kesehatan.
“Iya, sebagian besar mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Selain itu para korban banjir juga mengeluhkan masalah kulit seperti gatal-gatal dan iritasi,” katanya kepada serayunews.com, Kamis (13/10/2022).
Ia menambahkan, terkait jumlah total korban banjir yang mengalami gangguan kesehatan saat ini belum diketahui secara pasti. Meski begitu, pihaknya telah melakukan pengiriman obat-obatan di seluruh lokasi banjir. Sementara kebutuhan para korban banjir, yakni terkait hygiene dan sanitasi.
“Saat ini yang dibutuhkan terkait hygiene dan sanitasi atau kebersihan. Seperti peralatan dan sarana kebersihan lingkungan contohnya lisol atau karbol, alat pel dan lainnya untuk membersihkan rumah dari sisa material banjir,” tuturnya.
Sementara, Analis Kebencanaan BPBD Cilacap, Gatot Arif menyebutkan, saat ini masih ada 261 warga yang bertahan di sejumlah titik posko pengungsian di Kecamatan Kroya. Sementara, untuk wilayah yang masih terendam banjir yakni di Kecamatan Kroya dan Kampung laut dengan ketinggian bervariasi.
“Pengungsi tersisa di Kroya saja, apalagi di sejumlah titik ketinggian air naik. Karena semalam diguyur hujan lebat,” jelasnya.