Purwokerto, serayunews.com
“Sebetulnya kami sendiri menolak, enggan. Soalnya banyak sekali anak kecil di sekitar sini, kalau sore-sore sering bermain bola di sini dan juga banyak orangtua komorbid termasuk saya. Tetapi karena ini perintas dari atasan mau bagaimana lagi, sementara boleh, sampai kelurahan atau kecamatan mencari lagi yang lebih baik,” ujar Ketua RT 2 Kelurahan Kranji, Tarminto (70), Jumat (2/7).
Tarminto mengungkapkan, masih banyak tempat seperti di hotel di Kelurahan Kranji maupun tempat-tempat lainnya. Menimbang lokasi SD N 8 Kranji tidak jauh dari rumah penduduk.
“Tetapi mau bagaimana lagi. Kita warga memang khawatir, ya sebaiknya jangan di sini,” kata dia.
Sementara itu menurut Kasi Trantib Kelurahan Kranji, Suroso menjelaskan, bahwa SD N 8 Kranji memang disiapkan untuk karantina pasien Covid-19 khusus bagi warga Kelurahan Kranji.
“Ini petunjuk dari atas untuk menggunakan SD N Kranji 8, sebagai persiapan untuk warga Kelurahan Kranji, mudah-mudahan tidak akan terisi dalam artia warga Kranji terbebas dari Covid-19,” ujarnya.
Dipilihnya SD tersebut, lantaran menurutnya jauh dari pemukiman warga, dimana lokasinya berada di sekitar persawahan, serta memiliki suasana yang lebih nyaman dan jauh dari lalu lalang kendaraan. Sehingga pada saatnya nanti ada pasien, mereka bisa lebih nyaman beristirahat.
“Di sini juga sirkulasi udaranya lebih bagus. Nanti tanggal 3 sudah kita mulai, saat ini baru pemasangan bed, baru lima bed sumbangan dari yayasan Elisabet,” kata dia.
Padadasarnya saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Pemrintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas telah meminta sejumlah kelurahan untuk mendirikan tempat isolasi bagi penderita Covid-19.
“Kalau tidak salah, di Kecamatan Purwokerto Timur ini ada tiga tempat yang dijadikan tempat isolasi,” ujarnya.
Baca juga Tratag Dibongkar! Penyelenggara Diperiksa Polisi, Begini Kisah Hajatan di Kesugihan Berakhir Tragis