Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Warti, seorang wanita tani asal Desa Siwarak Kecamatan Karangreja Purbalingga. Usianya masih tergolong muda, 38 tahun. Dia hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA).
Saat perempuan seusianya mendambakan kerja kantoran atau menjadi PNS dan karyawan BUMN yang ruang kerjanya bersih dan sejuk, Wanti malah bertekad berkumpul dengan para petani di tempat tinggalnya.
Namun siapa sangka, dia justru mendapat tiket istimewa bisa bertemu dengan para pejabat. Bahkan, dia baru saja menerima penghargaan dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM).
Atas inovasi-inovasi dan ketekunannya, dia dinobatkan sebagai perempuan berprestasi dan berjasa di bidang pertanian. Bukan hal berlebihan jika dia adalah wujud Kartini masa kini.
Penyerahan penghargaan bagi perempuan berjasa dan berprestasi dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) ini, dihadiri Presiden RI, gubernur Jawa Tengah, dan bupati/walikota se Jawa Tengah, di Mungkid Magelang, beberapa waktu lalu.
Warti tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Berkah Sekar Abadi, pelopor usaha pengolahan nanas menjadi makanan olahan kemasan. Berkat ketekunannya, olahan nanas bermerk Almeidah Food, kini telah banyak dikenal orang dan mampu menembus pasar regional dan nasional.
Wabup Sudono didampingi Kepala Dinpertan Purbalingga, Mukodam mengaku, sangat bersyukur salah satu penerima penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi ini berasal dari Kabupaten Purbalingga. Pemerintah Kabupaten Purbalingga, selalu mendukung upaya kaum perempuan untuk turut serta berpartisipasi dalam setiap program pembangunan di segala bidang termasuk bidang pertanian.
Dukungan pemkab dapat dilihat dalam APBD 2022, di mana pemkab melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) mengalokasikan anggaran untuk pengembangan KWT berupa Program Kawasan Rumah Pangan Lestari dan Pekarangan Pangan Lestari bagi KWT per paket senilai Rp 50 juta. Sedangkan Dinas Pertanian, memberikan bantuan berupa bibit sayuran (cabe, terong, tomat) dan juga program bantuan stimulan.
“Ada program bantuan stimulan (hibah bantuan modal usaha) yang dapat diakses oleh KWT dengan besar anggaran di Tahun 2022 ini mencapai Rp. 600 juta. Termasuk program pelatihan budidaya pertanian dan olahan hasil pertanian dan peternakan. Ini juga dapat diakses oleh KWT.” kata Sudono.