SERAYUNEWS – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir dan tanah longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, menjelaskan bahwa puncak musim penghujan biasanya terjadi pada akhir November. Curah hujan yang tinggi dengan durasi panjang sering memicu bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
“Hari ini saja sudah ada delapan tanah longsor di Banyumas. Sementara untuk banjir, kemarin hanya terjadi genangan air di wilayah Kecamatan Sokaraja,” ungkapnya, Kamis (28/11/2024).
Budi meminta masyarakat memahami karakteristik lingkungan sekitar, terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan bantaran sungai. Ia menyebut beberapa wilayah yang sering mengalami tanah longsor, seperti:
Sementara itu, BPBD memprediksi banjir berpotensi terjadi di wilayah Kecamatan Sumpiuh, Tambak, dan Kemranjen yang berada di daerah cekungan. Budi mengingatkan warga perkotaan untuk tetap waspada terhadap banjir, terutama jika hujan deras berlangsung lama.
“Kami mengimbau agar warga tidak membuang sampah sembarangan, karena hal itu bisa memperparah genangan,” tegasnya.
BPBD Banyumas telah menggelar apel kesiapsiagaan bersama sejumlah instansi terkait, seperti TNI dan Polri, untuk mengantisipasi potensi bencana alam.
“Terkait peralatan, tidak hanya berasal dari BPBD, tetapi juga dari berbagai sektor seperti TNI dan Polri. Kami bekerja sama agar kebutuhan peralatan tetap memadai,” jelas Budi.
Budi juga menggarisbawahi pentingnya dukungan masyarakat dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. Ia mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan berperan aktif selama musim penghujan.
BPBD terus mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, menghindari pembuangan sampah sembarangan.
Melaporkan tanda-tanda bencana seperti retakan tanah atau genangan air yang meluas. Langkah ini dapat mengurangi risiko bencana dan mempercepat penanganan jika terjadi situasi darurat.