Cilacap, serayunews.com
Kepala BPBD Cilacap, Wijonardi mengatakan, adanya potensi gelombang tinggi berdampak pada meningkatnya ketinggian pasang air laut maksimum, pada periode 4 sampai dengan 11 Januari 2023 di pesisir Selatan Jawa Tengah, tak terkecuali wilayah pesisir Cilacap.
“Potensi gelombang tinggi, secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” katanya kepada serayunews.com, Selasa (3/1/2022).
BPBD Cilacap mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga, serta meminimalisir kerusakan dan kerugian material. Meski begitu, pihaknya meminta informasi tersebut jangan dianggap sesuatu yang mencekam, menakutkan, dan mengkhawatirkan.
“Tetapi dibiasakanlah untuk mendengar hal-hal seperti itu dan tetap berhati-hati. Untuk jaga-jaga, mengingat banyak warga kita yang bermukim di wilayah pesisir,” ujarnya.
Potensi gelombang tinggi tersebut, disebabkan adanya fenomena bulan purnama (Full Moon) pada 6 Januari 2023. Sehingga, berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
Di sisi lain, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir atau rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, di antaranya pesisir selatan Cilacap.