SERAYUNEWS – Modus baru penipuan, kian banyak macamnya. Kejadian tidak menyenangkan, baru-baru ini di alami salah satu penumpang kereta api di Stasiun Purwokerto.
Seorang wanita menjadi korban penipuan di stasiun, ketika hendak berpergian menggunakan kereta api.
Berawal dari pertemuannya dengan seseorang yang beralasan, salah satu anggota keluarganya wafat. Kemudian pelaku meminjam sejumlah uang, tapi sudah tertebak berujung tidak di kembalikan.
Pengalaman tersebut, di bagikan oleh pemilik akun TikTok, @journalifah. Beberapa video terkait kronologi kejadian pun, telah dia unggah pada Sabtu (16/9/2023) malam WIB.
Sang pemilik akun menceritakan peristiwa yang terjadi pada, 31 Agustus 2023 lalu. Saat kejadian, dia sedang duduk di ruang tunggu sembari menanti kedatangan kereta.
“Posisinya aku lagi nunggu kereta, terus ada mbak-mbak dateng dan duduk di sampingku. Mbaknya nanya aku mau kemana dan mau naik kereta apa. Setelah itu, dia cerita kalau dia habis kena musibah,” tulis keterangan dalam video, di kutip serayunews.com pada Sabtu (17/9/2023).
Selanjutnya, sang pelaku mengaku neneknya yang di Solo meninggal dan dia harus balik saat itu juga. Tetapi, dompetnya hilang. Dia meminta bantuan, agar dapat pulang ke tujuan.
Akhirnya, wanita yang bernama Alifah ini meminjamkan uang Rp 200 ribu. Sebab, pelaku menjanjikan akan mengembalikannya setibanya di Solo.
“Aku jadi memutuskan untuk bantu dia, aku pinjemin uang Rp 200k,” jelasnya.
Bahkan, untuk menyakinkan aksinya pelaku mengaku kerja di Dishub di Tanjung Purwokerto. Awalnya, niatnya hendak berangkat kerja tapi ada kabar duka dan memutuskan pergi ke stasiun.
Kemudian, pemilik akun menghubungi pelaku dengan inisial A melalui pesan whatsapp. Memastikan keberadaan apakah sudah di Purwokerto, dan kapan akan mentransfer pengembalian uang pinjamannya.
Sampai akhirnya, korban inisiatif mendeteksi dengan aplikasi get contact. Dia kaget, karena menemukan nama kontak pelaku yang tersimpan mayoritas berlabel sebagai penipu.
Korban sebetulnya tidak mengharapkan uangnya kembali. Tetapi, dia membagikan pengalaman buruknya itu agar tidak ada korban lagi.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi dari pihak terduga pelaku maupun pihak berwenang seperti PT KAI dan Kepolisian.***