SERAYUNEWS – Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton atau hari kelahiran seseorang diyakini memiliki pengaruh terhadap sifat dan peruntungannya.
Weton merupakan gabungan antara hari dalam penanggalan Jawa (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dan neptu atau pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).
Setiap kombinasi hari dan pasaran dipercaya membawa karakteristik tertentu yang mempengaruhi kepribadian seseorang yang lahir pada hari tersebut.
Berikut ini adalah ciri-ciri weton tulang wangi dalam primbon Jawa.
Tulang wangi dalam konteks weton bukanlah nama hari kelahiran, melainkan lebih kepada penamaan sifat atau aura yang melekat pada seseorang yang lahir di bawah weton tertentu.
Orang yang lahir dengan weton tulang wangi diyakini memiliki daya tarik dan makna spiritual yang kuat, yang melebihi orang pada umumnya.
Pemilik weton tulang wangi juga dikenal memiliki kepekaan terhadap hal-hal gaib yang tidak kasat mata.
Selain itu, weton tulang wangi sering kali dikaitkan dengan malam 1 Suro. Pada malam 1 Suro, pemilik weton tulang wangi dilarang keluar rumah, sebagai bagian dari tradisi dan kepercayaan yang diwariskan dari nenek moyang.
Salah satu ciri utama dari orang dengan weton tulang wangi adalah kepekaan spiritual yang lebih tinggi dibandingkan orang kebanyakan.
Mereka dianggap lebih peka terhadap energi-energi di sekitarnya serta memiliki intuisi yang tajam. Tidak jarang, mereka memiliki minat yang lebih besar terhadap hal-hal mistis atau spiritual.
Keberadaan seseorang dengan weton tulang wangi sering kali disertai dengan wibawa yang kuat. Mereka terlihat sebagai pribadi yang berkarakter tegas, bijaksana, dan sering kali dihormati.
Orang-orang di sekitarnya cenderung menghargai pendapat dan keputusan mereka karena dianggap memiliki bobot yang lebih. Contoh orang-orang dengan ciri ini adalah mereka yang lahir pada Selasa Legi, Sabtu Wage, dan Rabu Kliwon.
Salah satu ciri utama orang dengan weton tulang wangi adalah aura fisik mereka yang memikat. Mereka sering kali dianggap memiliki penampilan yang menarik dan pesona alami.
Orang-orang di sekitar mereka cenderung merasa tertarik atau terpesona, meskipun orang tersebut tidak secara aktif berusaha untuk menonjolkan diri.
Dalam tradisi Jawa, tulang wangi juga sering dikaitkan dengan keberuntungan. Banyak yang percaya bahwa orang dengan weton ini cenderung hidup beruntung, baik dalam urusan karier, percintaan, maupun keuangan.
Kesuksesan seolah datang lebih mudah bagi mereka, meski tetap melalui usaha dan kerja keras.
Weton tulang wangi dalam tradisi Jawa menggambarkan seseorang yang memiliki pesona alami, wibawa, kecerdasan, kepekaan spiritual yang kuat, dan keberuntungan.
Mereka diyakini membawa aura positif yang membuat mereka dihormati dan disukai oleh banyak orang.
Meskipun demikian, kepercayaan ini tetaplah bagian dari warisan budaya yang mengajarkan kita untuk menghargai kebijaksanaan leluhur dan memahami diri melalui kacamata budaya yang kaya akan makna.
Orang dengan weton tulang wangi mungkin dianggap istimewa, tetapi pada akhirnya, setiap individu memiliki keunikan dan nilai yang tidak sepenuhnya ditentukan oleh weton semata.
Semoga informasi ini menambah wawasan Anda.***