SERAYUNEWS – Nama Wirda Mansur belakangan ini jadi omongan di media sosial.
Putri pendakwah kondang, Ustaz Yusuf Mansur ini tengah diterpa tuduhan, termasuk dugaan penipuan yang disebut-sebut melibatkan jumlah uang tak sedikit.
Seorang pengguna media sosial X mengungkap bahwa Wirda Mansur masih memiliki utang sekitar Rp9 miliar.
Dugaan ini memunculkan anggapan bahwa Wirda memanfaatkan posisinya sebagai anak seorang tokoh agama.
Kontroversi yang menimpanya pun membuat publik penasaran akan latar belakang dirinya, termasuk mengenai pendidikan serta sederet isu lain yang pernah menyeret namanya.
Salah satu klaim yang sempat beredar mengenai Wirda Mansur adalah bahwa ia merupakan lulusan Universitas Oxford.
Namun, klaim ini akhirnya dibantah sendiri oleh Wirda.
Dalam pengakuannya, Wirda menjelaskan bahwa ada kesalahan informasi di akun LinkedIn-nya.
Hal ini terjadi karena staf dia yang mengelola akun tersebut.
Adapun perjalanan akademik Wirda Mansur sebenarnya cukup beragam.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, ia sempat mendaftar di Raffles University.
Namun, pendidikannya di sana tidak berlangsung lama karena ia memilih untuk pindah ke University of Buckingham (UOB).
Sayangnya, sistem pembelajaran online yang diterapkan UOB ternyata berbenturan dengan kesibukan Wirda di Indonesia.
Hal ini membuatnya akhirnya memutuskan untuk mengambil cuti kuliah dan hingga kini belum kembali melanjutkan pendidikannya.
Selain itu, pada tahun 2014, Wirda juga pernah menjalani pendidikan nonformal di Yordania.
Selama kurang lebih enam bulan, ia belajar Bahasa Arab, Al-Qur’an, dan hadis sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.
Saat kembali, ia mengambil program paket untuk menyelesaikan jenjang pendidikan SMP.
Menariknya, pada 2015, Wirda mendapat kesempatan untuk mengajar mengaji di Amerika Serikat.
Kini, meskipun studinya belum rampung, Wirda memilih untuk fokus mengelola Pesantren Darul Mansur yang berlokasi di Cipondoh, Tangerang.
Tak hanya soal pendidikannya, Wirda Mansur juga kerap menuai kontroversi, baik terkait bisnis maupun pernyataan-pernyataannya di media sosial.
Berikut beberapa isu yang pernah menyeret namanya:
Kasus terbaru yang menimpa Wirda berkaitan dengan tudingan belum melunasi utang kepada anggota komunitas bisnis yang ia kelola.
Salah satu pengguna media sosial bahkan mengunggah surat terbuka di X yang secara terang-terangan mempertanyakan tanggung jawab Wirda terkait utang tersebut.
“Konteks: hutang sama komunitas berbayar yg pernah dia buat. Berbayar 100k/orang
Total member 90k kurleb,” tulis akun tersebut.
Hingga kini, baik Wirda Mansur maupun pihak keluarganya, termasuk Ustaz Yusuf Mansur, belum memberikan klarifikasi resmi atas tuduhan ini.
Pada tahun 2022, Wirda sempat meluncurkan token kripto bernama I-COIN.
Keputusan ini menimbulkan kontroversi karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa kripto bersifat haram.
Sebagai anak seorang ulama, langkah Wirda dalam bisnis ini menuai banyak kritik dari berbagai kalangan, terutama umat Muslim yang mengikuti fatwa MUI.
Dalam salah satu unggahan di media sosial, Wirda Mansur mengaku memiliki skor IELTS mendekati sempurna, yaitu 8,5.
Hanya saja, klaim ini justru memicu keraguan di kalangan warganet, terutama karena struktur bahasa dalam beberapa unggahannya di Instagram dinilai kurang rapi.
Banyak yang mempertanyakan keabsahan skor tersebut, mengingat IELTS adalah tes bahasa Inggris yang memiliki standar tinggi dalam pengukuran kemahiran berbahasa.
Wirda juga pernah menghebohkan warganet dengan pernyataan bahwa dirinya pernah bertemu personel BTS secara tidak sengaja.
Namun, ia mengaku saat itu tidak menyadari bahwa yang ditemuinya adalah anggota boyband populer asal Korea Selatan tersebut.
Pernyataan ini kemudian menjadi bahan omongan di media sosial, dengan banyak orang yang meragukan kebenaran ceritanya.
Pada tahun 2022, publik dikejutkan oleh video Ustaz Yusuf Mansur yang viral saat sedang marah-marah.
Dalam video tersebut, Yusuf Mansur mengungkap kesulitannya dalam mencari dana sebesar Rp1 triliun untuk mengembangkan bisnis PayTren.
Wirda Mansur pun turut buka suara lalu membela sang ayah. Ia bahkan mengklaim bahwa nilai saham PayTren sempat mencapai Rp4 triliun.
Wirda Mansur ialah founder komunitas bisnis bernama Milenial Anti Bokek (MAB), yang bertujuan untuk membantu anak muda dalam menjalankan usaha.
Adapun komunitas ini menerapkan sistem afiliasi.
Akan tetapi, alih-alih menjadi wadah yang benar-benar membantu generasi muda, MAB justru turut menjadi bagian dari sejumlah kontroversi yang menimpa Wirda saat ini.
Jadi kesimpulannya, perjalanan karier dan pendidikan Wirda Mansur memang penuh warna, tetapi juga dipenuhi berbagai kontroversi yang terus menjadi sorotan publik.
Dari klaim pendidikan di Oxford yang tidak benar, bisnis kripto yang melanggar fatwa MUI, hingga tuduhan utang miliaran rupiah, nama Wirda terus menjadi topik perbincangan yang menarik di media sosial.
Sampai saat ini, tudingan terbaru yang diarahkan padanya belum diklarifikasi resmi, sehingga publik masih menunggu penjelasan lebih lanjut darinya.***