Meskipun di tengah pandemi Covid-19, petani di Dusun Karangtawang, Desa Banteran, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas panen padi dengan hasil yang memuaskan. Dari satu hektar lahan pertanian mampu menghasilkan 9,4 ton gabah. Sekadar perbandingan saja, rata-rata nasional, satu hektar lahan menghasilkan 5,7 ton gabah.
Dandim 0701/Banyumas Letkol Inf Candra yang turut dalam panen raya mengatakan, panen raya tersebut sangat mendukung untuk ketersediaan kebutuhan pangan di wilayah Kabupaten Banyumas. Terlebih Banyumas merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional.
“Hasil panen ini sangat berarti untuk memperkuat ketahanan pangan kita di tengah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Karena itu, kami dari Kodim Banyumas sangat mendukung dan akan terus berkonsolidasi dengan berbagai pihak untuk memajukan sektor pertanian,” kata Dandim, Rabu (10/2).
Lebih lanjut Dandim menyampaikan, panen raya ini sekaligus juga akan membangun keyakinan pada masyarakat Banyumas khususnya para petani, bahwa di tengah situasi pandemi tetap bisa bekerja dan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Jika hasil panen di seluruh wilayah memuaskan, maka bisa menekan impor beras.
“Kita semua bisa menjadi pahlawan yaitu di bidang ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat di tengah pandemi. Para petani kita sudah menunjukkan bahwa Kabupaten Banyumas siap mendukung cadangan pangan di Jawa Tengah serta ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Dandim juga menyatakan apresiasinya kepada para petani yang tetap mengolah lahan dan menghasilkan panen yang bagus. Selain itu, banyak pula masyarakat sekitar yang memanfaatkan lahan untuk menanam berbagai macam sayuran dan tanaman produktif lainnya guna mendukung ketahanan pangan.
“Penerapan teknologi pertanian modern juga sangat mendukung hasil pertanian. Namun, di tengah pandemi ini, saya ingin mengingatkan pula, bahwa semua kegiatan pertanian harus dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.
Panen raya padi seluas 4,5 hektar di Desa Banteran ini merupakan program pemberdayaan masyarakat berbasis masjid, kegiatan Tani Bangkit atas kerjasama Lazismu pimpinan daerah Muhammadiyah Banyumas, majelis pemberdayaan masyarakat serta Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas.
Sekaligus juga merupakan upaya untuk memacu daerah dan petani agar memprioritaskan peningkatan produksi dan ketersediaan pangan. Sehingga stok bahan pangan meningkat dan hal ini juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, karena pertanian merupakan sektor yang sangat diperhitungkan.