SERAYUNEWS – Bersamaan dengan momentum hari anak nasional, Laznas Yatim Mandiri meluncurkan program gerakan Orang Tua Asuh (OTA) dan program gizi berbasis pangan. Peluncuran program ini dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan pendidikan 340 santri yatim penghafal Al Qur’an di SMP dan SMA Insan Cendekia Mandiri Boarding School.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Laz Yatim Mandiri, Miftahur Rahman mengatakan, selain siswa SMP dan SMA, ada juga 89 santri Asrama Yatim Mandiri dan 99 santri yang menempuh pendidikan vokasi setingkat D1 di Mandiri Entrepreneur Center.
“Gerakan Orang Tua Asuh merupakan penawaran program gerakan kepedulian Yatim Mandiri untuk menjamin keberlangsungan pendidikan anak yatim dari keluarga kurang mampu atau dhuafa. Program ini dilakukan dengan sistem pengasuhan di Sekolah Unggulan Insan Cendekia Mandiri Boarding School, Asrama Yatim Mandiri, dan Mandiri Entrepreneur Center,” terangnya, Rabu (26/7/2023).
Lebih lanjut Miftahur menjelaskan, sistem pengasuhan dalam bentuk pemberian jaminan pendidikan hingga biaya asrama yang dikelola oleh Laz Yatim Mandiri. Termasuk juga kebutuhan sehari-hari para siswa dan santri. Selain mendapat biaya pendidikan dan asrama gratis, para siswa dan santri mendapat pola pengasuhan yang tepat. Sehingga nantinya saat lulus, mereka menjadi pribadi yang lebih baik, terutama secara prestasi pendidikan dan ibadah.
Setiap siswa dan santri juga diharapkan bisa menghasilkan output yang baik. Seperti menghafal minimal 3 juz di tingkat SMP dan 3 juz di tingkat SMA untuk siswa Insan Cendekia Mandiri Boarding School. Untuk santri Asrama Yatim Mandiri, diharapkan bisa menghafal juz 30. Dan lulusan Mandiri Entrepreneur Center menjadi lulusan yang mandiri secara ibadah dan ekonomi.
“Kita memberikan laporan secara berkala kepada para orang tua asuh atau donator, tekait peningkatan belajar anak, serta prestasi yang diraih. Para donator juga kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan anak asuh, dan selalu didoakan dalam setiap kesempatan,” kata Miftahur.
Program orang tua asuh Yatim Mandiri ini bisa diikuti oleh berbagai kalangan dari segala usia dan setiap anak bisa dibantu lebih dari satu orangtua asuh. Sehingga calon orangtua asuh atau donatur bisa mengajak kerabat terdekat untuk turut mengambil peran dalam program ini.
“Para donatur bisa merasakan pengalaman bagaimana menjadi sosok orangtua asuh. Tidak hanya dari segi pembiayaan saja. Tapi bagaimana orang tua asuh ini mendapat laporan baik tiap bulan atau semester tentang perkembangan anak asuhnya ini. Sehingga orang tua asuh tahu bahwa dana yang sudah mereka keluarkan benar-benar bermanfaat untuk kelangsungan pendidikan anak asuhnya,” pungkasnya.