SERAYUNEWS– Paguyuban Kelompok Perajin Batik desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga menggelar Festival Batik. Festival kali ke dua ini, melibatkan 100 anak untuk membatik bersama dan fashion show busana batik karya perajin desa Limbasari.
Ketua Paguyuban Kelompok Perajin Batik Limbasari, Edi Suwarto, Minggu (6/10/2024) mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung, Sabtu (5/10/2024).
Semua kegiatan berkaitan dengan kerajinan batik. Salah satunya adalah membatik bersama 100 anak yang terdiri dari anak PAUd, TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTs.
“Untuk anak PAUD dan TK polanya mewarnai sketsa batik dari panitia. Untuk tingkat SD/MI membuat batik tulis yang masing-masing kelompok bersama para perajin batik,” katanya.
Pagelaran bertema membangkitkan budaya dan tradisi lokal masyarakat Limbasari di tepi Sungai Laban tersebut, juga menampilkan peragaan busana batik. Batik itu hasil karya pembatik yang berkolaborasi dengan sejumlah desainer busana asal desa setempat.
“Selain membatik, kita juga menampilkan fashion show busana batik. Para peraga busananya juga anak-anak dan remaja Limbasari,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, kegiatan berbalut kebudayaan tersebut juga melibatkan sekurangnya 80 perajin batik desa Limbasari. Mereka menampilkan hasil karyanya, baik berupa kain batik maupun busana batik oleh anak-anak dan remaja.
“Paguyuban perajin batik Limbasari memiliki kegiatan rutin pelatihan membatik untuk anak-anak dan remaja. Kita juga memperkenalkan seni peraga busana. Jadi yang tampil keseluruhan adalah anak-anak yang mengikuti pelatihan secara rutin,” terangnya.
Edi juga menyampaikan, kegiatan tersebut mulai sejak pagi hingga malam hari. Malamnya ada sarasehan budaya yang membedah sejarah lahirnya Desa Limbasari, serta nonton bersama film sejarah Limbasari.
Dalam kegiatan tersebut, panitia menghadirkan dua narasumber yakni Sarjana Arkeologi dan pemerhati sejarah Adi purwanto dan Junedi (penjaga situs purbakala batu gelang dan batu gledeg) di desa Limbasari.
“Kedua narasumber ini membedah sejarah Limbasari dan berbagai bukti sejarah,” ungkapnya.
Acara juga meriah dengan kesenian tradisional berupa karawitan dan kentongan. Selain itu, selama pagelaran bernuansa seni budaya dan tradisi tersebut juga tersaji beraneka kuliner di sejumlah stand bazar UMKM.
“Kita juga menyajikan beraneka macam kuliner hasil olahan warga Limbasari. Seperti halnya Kopi Barisan, minuman hasil olahan buah Maja. Kemudian aneka olahan belut sawah, dan beberapa kuliner hasil olahan ubi, singkong, pisang dan tempe,” imbuhnya.