
SERAYUNEWS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-120 pada tahun 2025. Dengan tema “Memimpin Kualitas, Mengukir Prestasi Berkelas”, RSUD Cilacap menegaskan komitmennya memperkuat pelayanan berstandar tinggi dan terus bertransformasi sebagai rumah sakit rujukan unggulan di Jawa Tengah bagian selatan.
Sejarah panjang RSUD Cilacap dimulai sejak era kolonial pada 15 November 1905 dengan nama Civiel Hospitaal Te Tjilatjap, tercatat dalam besluit Pemerintah Hindia Belanda sebagai fasilitas layanan medis resmi. Sejak masa tersebut hingga kini, rumah sakit terus berkembang dari sisi sarana, SDM, serta teknologi kesehatan.
Kini RSUD Cilacap menjadi Rumah Sakit Tipe B Pendidikan dengan berbagai layanan unggulan seperti PCNL, Unit Hemodialisis, MRI, Patologi Anatomi, serta Paru Center yang diresmikan pada 2017. Pembangunan Gedung B pada 2021 memperluas ruang IGD, farmasi, laboratorium, operasi, dan rawat inap.
Salah satu inovasi strategis yang tengah dikebut adalah Cath Lab atau laboratorium kateterisasi untuk layanan jantung, termasuk pemasangan ring dan alat pacu jantung, yang ditargetkan beroperasi pada 2026.
Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman mengapresiasi peningkatan layanan di RSUD Cilacap. Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Cilacap akan terus mendorong kemandirian BLUD RSUD Cilacap agar mampu bergerak lebih cepat dalam pengembangan layanan.
“Selanjutnya akan terus kita dorong bagaimana kemandirian BLUD di RSUD ini semakin optimal. Tadi kami meninjau Cath Lab yang insyaallah 2026 sudah bisa beroperasi. Ini bentuk peningkatan layanan yang kita apresiasi,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
Menurutnya, kemandirian menjadi faktor penting agar RSUD tidak hanya berfokus pada layanan sosial dan kesehatan masyarakat, tetapi juga memiliki kemampuan pengembangan bisnis kesehatan yang sehat.
“Ukurannya jelas. Kita ingin RSUD Cilacap tidak hanya menangani kesehatan dan aspek sosial, tetapi bisnisnya juga berkembang sesuai visi kami di interplan,” katanya.
Bupati juga menyinggung soal tantangan pembiayaan pembangunan yang tidak bisa terus mengandalkan pemerintah semata. “Kalau hanya mengandalkan APBD, kita terbatas, apalagi TKD sekarang dikurangi. APBN pun berebut, tergantung keberuntungan,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia berharap RSUD bisa menyelesaikan masterplan pengembangan fasilitas secara mandiri, dengan pendapatan yang meningkat seiring peningkatan kualitas layanan.
“Harapannya, pembangunan dan masterplan yang sudah disusun dapat dibiayai dari kemandirian. Pendapatan meningkat, layanan makin baik, efisiensi tercapai,” jelasnya.
Pada akhirnya, Bupati optimistis RSUD Cilacap akan mampu berkembang pesat layaknya rumah sakit swasta papan atas di wilayahnya. “RSUD Cilacap bisa berkembang cepat secara mandiri, sebagaimana rumah sakit swasta yang sudah maju di Cilacap,” ujarnya.
Plt. Direktur RSUD Cilacap, dr. Kelly Kuswidi Yanto menjelaskan bahwa tema HUT ke-120 RSUD Cilacap, yaitu “Memimpin Berkualitas, Mengukir Prestasi Berkelas”, memiliki makna besar sebagai komitmen perubahan rumah sakit ke arah yang lebih maju.
“Tema ini menegaskan bahwa prestasi harus dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai dampak dari pelayanan yang dilakukan RSUD Cilacap. Harapan kami tetap sama, yaitu memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat,” ungkapnya.
Karenanya, RSUD akan terus meningkatkan kualitas dari seluruh lini, baik sarana, prasarana, maupun sumber daya manusia.
“Yang akan kita lakukan otomatis adalah meningkatkan kualitas pelayanan, baik dari sarana prasarana maupun SDM. Apalagi ke depan sistem rumah sakit akan berbasis kompetensi, bukan lagi kelas ABCD seperti dulu,” jelasnya.
Dokter Kelly menerangkan bahwa seluruh unit rumah sakit wajib bersaing mencapai kategori terbaik. “Ada 24 unit layanan di RSUD Cilacap dan semuanya saling berlomba-lomba menargetkan berada di level madya, bahkan kalau bisa menuju utama dan paripurna,” tegasnya.
Salah satu peningkatan layanan paling strategis adalah hadirnya Cath Lab yang akan menangani kasus jantung dan syaraf secara cepat dan modern.
“Alat kateterisasi jantung atau Cath Lab sudah ada. Pak Bupati juga meninjau langsung ke Cardiac Center. Rencana operasional 2026, dan yang sedang kita siapkan adalah kerja sama dengan BPJS,” kata dr Kelly.
Sebagai dokter jantung konsultan intervensi, dr Kelly menjelaskan layanan vital yang dapat dilakukan di Cath Lab.
“Di Cath Lab bisa dilakukan pemasangan ring jantung dan alat pacu jantung sementara. Kalau bagian syaraf, bisa menilai penyumbatan pada otak. Ini sangat penting untuk menurunkan angka kematian akibat serangan jantung,” terangnya.
Saat ini pasien jantung di Cilacap harus dirujuk keluar kota, sehingga Cath Lab akan menjadi penyelamat waktu dan nyawa.
“Selama ini kalau mau pasang ring harus ke Purwokerto atau Jogja. Kalau nanti cukup di Cilacap, insyaallah sudah bisa. Dan sumber dayanya sudah siap, saya sendiri adalah dokter jantung konsultan kardiologi intervensi,” pungkasnya.