SERAYUNEWS – Sebanyak 137 warga etnis Rohingya pada akhirnya kembali ke Kantor Gubernur Aceh, Kota Banda Aceh.
Rencana awal menempatkan mereka di Scout Camp Pramuka atau Bumi Perkemahan Pramuka di Kabupaten Pidie gagal akibat penolakan sejumlah masyarakat setempat.
Satgas RAPI Banda Aceh, Fakhrurrazi, menjelaskan bahwa setelah upaya pengantaran ke Scout Camp Pramuka, pengungsi Rohingya kembali ke Kantor Gubernur Aceh karena penolakan yang terjadi di Pidie.
Berbagai elemen dari Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta relawan Palang Merah Indonesia (PMI), RAPI, terlibat dalam proses pengantaran tersebut.
Total pengungsi Rohingya yang kembali ke Kantor Gubernur Aceh mencapai 137 orang.
Adapun dua orang yang sebelumnya dicurigai kabur dan berhasil ditangkap oleh polisi, kini mereka kembali bergabung dengan kelompok tersebut.
Kabarnya, sejak Minggu malam hingga Senin, sejumlah relawan bersiap siaga di lokasi bersama para pengungsi.
Masyarakat pun turut berdatangan. Kabarnya, mereka yang melintas sempat memberikan bantuan dengan menyumbangkan berbagai kebutuhan seperti roti, nasi, air mineral, dan bahkan uang.
“Termasuk uang-uang juga dari masyarakat kumpulkan kita beli makanan buat orang ini,” kata Fakhrurrazi dilansir dari Antara pada Senin, 11 Desember 2023.
Sampai Senin siang, kabarnya belum ada pihak UNHCR dan IOM yang ada di tengah-tengah pengungsi Rohingya.
Mereka kini dipindahkan ke Taman Ratu Safiatuddin, yang tak jauh dari kantor gubernur.
Pemerintah Indonesia sendiri tak lama ini menyatakan bahwa bantuan kepada etnis Rohingya adalah berdasarkan kemanusiaan.***