SERAYUNEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas mencatat sebanyak 15 kejadian bencana alam terjadi di wilayah Banyumas. Dari data laporan yang masuk melalui Call Center BPBD, bencana didominasi oleh banjir luapan, Jumat (19/9/2025).
Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, mengatakan total kejadian bencana terdiri dari 12 banjir luapan, 2 tanah longsor, dan 1 cuaca ekstrem berupa pohon tumbang.
“Bencana terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Sumpiuh dan Tambak, dengan luapan sungai yang menggenangi sejumlah desa. Sebagian besar banjir sudah surut, sementara longsor di Watuagung masih dalam proses kaji cepat,” katanya Sabtu (20/9/2025).
Zona 1 (Tambak, Sumpiuh, Kemranjen)
Kecamatan Sumpiuh: 7 kejadian banjir luapan, sebagian besar sudah surut, termasuk di Kelurahan Sumpiuh, Desa Kemiri, Selandaka, Kebokura, Kradenan, dan Karanggedang. Selain itu, terjadi tanggul jebol di Grumbul Karet.
Kecamatan Tambak: 6 kejadian banjir luapan di antaranya di Desa Gumelar Kidul, Karangpetir, Gumelar Lor, Karangpucung, dan Pesantren. Juga terjadi 2 kejadian tanah longsor di Desa Watuagung, salah satunya longsor susulan.
Zona 2 (Wangon, Lumbir, Gumelar): Nihil.
Zona 3 (Kebasen, Jatilawang, Purwojati, Rawalo)
Kecamatan Rawalo: 1 kejadian cuaca ekstrem berupa pohon tumbang di Desa Sanggreman.
Zona 4 sampai Zona 7 serta Non-Zona: Nihil.
Menurut Budi, Pusdalops-PB BPBD Banyumas terus melakukan pemantauan cuaca dan kebencanaan melalui aplikasi RONWASNA. “Kami masih melakukan kaji cepat di lokasi longsor dan pohon tumbang, serta berkoordinasi dengan pihak desa dan relawan kebencanaan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyumas, Andi Risdianto, menambahkan bahwa kondisi banjir di wilayah terdampak saat ini sudah surut. Namun, potensi banjir masih bisa terjadi.
“Jika hujan dengan intensitas tinggi kembali turun, kemungkinan banjir bisa terulang, apalagi sebagian wilayah terdampak merupakan daerah cekungan,” kata dia.