SERAYUNEWS — Sebanyak 17 ekor sapi di Banjarnegara terindikasi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kesimpulan ini menurut hasil pemeriksaan rutin oleh tim Satgas Khusus PMK Banjarnegara.
“Secara umum, di Banjarnegara ada indikasi ternak yang terjangkit PMK sekitar 17 ekor. Tapi masih dalam kategori ringan, sehingga tidak sampai merebak. Tim sudah menangani dengan baik, hingga tidak sampai mati maupun potong paksa,” ujar drh. Agung Yuwono dari Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara.
Tim Satgas PMK mencatat penurunan aktivitas di pasar induk hewan Desa Tambakan Banjarnegara hingga 30 persen sejak wabah PMK merebak.
Biasanya, pasar tersebut menerima 400 hingga 500 ternak setiap harinya. Namun, kini jumlahnya hanya sekitar 300 ternak.
“Ada penurunan sekitar 30 persen, jika biasanya bisa mencapai 400 hingga 500 ternak masuk, saat ini hanya sekitar 300 ternak. Kami juga lakukan pemeriksaan secara ketat,” kata drh. Agung.
Penurunan jumlah ternak yang masuk pasar, terpengaruh kekhawatiran peternak dari luar daerah. Banyak pedagang memilih tidak membawa ternak ke pasar ini, untuk menghindari risiko penyebaran virus PMK.
“Kita perketat terhadap hewan yang masuk, terlebih dari luar kota. Jika hasil pemeriksaan terindikasi, maka langsung kita pulangkan. Ternak tersebut tidak boleh masuk, karena bisa menular pada yang lain,” jelasnya.
Sebagian besar pedagang yang hadir di pasar Desa Tambakan merupakan peternak lokal Banjarnegara. Semua ternak mereka telah vaksinasi oleh dinas terkait, sehingga risiko penyebaran virus lebih minimalis.
Wabah PMK memunculkan sejumlah gejala yang perlu peternak waspadai. Gejala utama termasuk hipersalivasi (produksi air liur berlebih), demam, serta radang pada teracak atau kuku. Jika gejala ini tidak tertangani, hewan bisa ambruk dan berisiko mengalami kematian.
“Kami meminta jika menemukan hal tersebut, segera pisahkan dan lapor pada petugas hewan setempat untuk mendapatkan pengobatan. Jaga kebersihan kandang dan semprotkan disinfektan secara rutin. Ini menjadi bagian penting dalam mencegah wabah PMK,” imbuh drh. Agung.