
SERAYUNEWS- Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 hari pertama berjalan dengan tingkat partisipasi yang tinggi. Kemendikdasmen mengaku telah menyiapkan Posko Pendampingan TKA.
Berdasarkan data pusat pemantauan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), sebanyak 1.952.683 peserta atau 97,9% dari total peserta terdaftar telah mengikuti ujian pada Senin (3/11/2025).
Rinciannya, 1.583.765 peserta mengikuti TKA dengan moda daring, sementara 368.918 peserta menggunakan moda semi daring. Seluruh peserta berasal dari jenjang SMA dan sederajat di berbagai daerah di Indonesia.
“Berdasarkan data sementara dari pusat pemantauan, sebanyak 1.952. 683 atau 97, 9% dari total peserta yang terdata telah mengikuti TKA di hari pertama,” tulis pihak Kemendikdasmen dalam keterangan resminya di Instagram, Selasa (4/11/2025)
Rinciannya, terdiri atas 1.583.765 peserta moda daring dan 368.918 peserta moda semi daring yang berasal dari jenjang SMA dan sederajat.
Meski sebagian besar pelaksanaan berjalan lancar, sejumlah daerah dilaporkan mengalami kendala teknis. Salah satu wilayah yang terdampak paling signifikan adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana pelaksanaan ujian terganggu akibat cuaca ekstrem dan gangguan jaringan.
Terkait situasi tersebut, Kemendikdasmen memutuskan untuk memberikan kesempatan ujian susulan bagi peserta yang terdampak.
“Menanggapi kendala teknis yang terjadi di Nusa Tenggara Timur akibat cuaca ekstrem, Kemendikdasmen juga memberikan solusi agar dilakukan ujian susulan pada 17-23 November 2025,” terangnya.
Kemendikdasmen senantiasa mengingatkan pada seluruh pengawas dan peserta untuk terus memastikan bahwa TKA dapat berjalan dengan jujur dan penuh integritas, serta dengan rasa gembira.
Selain faktor cuaca, beberapa laporan di lapangan juga menyebut adanya gangguan server dan listrik padam yang menyebabkan keterlambatan pada sejumlah sesi ujian.
Di sisi lain, pelaksanaan TKA juga mendapat sorotan publik di media sosial. Sejumlah peserta dan warganet menyoroti adanya praktik tidak etis selama ujian berlangsung, seperti siaran langsung di TikTok, penyebaran foto soal di Twitter, hingga dugaan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk mencari jawaban.
Beberapa komentar viral menuntut evaluasi sistem pengawasan dan penegakan sanksi tegas terhadap pelaku pelanggaran.
“Berjalan LANCAR dan TERTIB?! banyaknya siswa membawa HP, menggunakan chat gpt, Live Tiktok ketika ujian, jual beli bocoran soal TKA di tweeter. indikator macam apa yang berani membuat anda berkata bahwa TKA berjalan lancar dan tertib wahai tuan tuan yang terhormat? MIRIS,” tulis salah satu akun di Instagram.
“Kenapa banyak soal”yang bocor ya masa mapel pilihan pkn yang hari ini baru dikerjakan udah bocor banyak yang nyebarin di tiktok,” timpal warganet lainnya.
“Server error, live tiktok pada waktu TKA, mohon dievaluasi kembali,” tulis akun lainnya.
Menanggapi situasi tersebut, Kemendikdasmen menegaskan bahwa pelaksanaan TKA harus menjunjung tinggi nilai kejujuran dan integritas. Melalui kampanye bertajuk #TKAJujurGembira, kementerian mengajak seluruh peserta untuk mengerjakan ujian dengan penuh tanggung jawab tanpa kecurangan.
Kemendikdasmen juga telah menyiapkan Posko Pendampingan TKA 2025 untuk membantu sekolah dan peserta yang mengalami kendala teknis selama pelaksanaan ujian. Posko ini berfungsi sebagai pusat informasi, pengaduan, dan monitoring agar pelaksanaan TKA tetap terkendali.
Dengan adanya berbagai laporan dan masukan dari masyarakat, Kemendikdasmen berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan TKA 2025. Diharapkan, pada hari-hari berikutnya, ujian dapat berjalan lebih lancar, adil, dan bebas dari pelanggaran.
“Kemendikdasmen senantiasa mengingatkan pada seluruh pengawas dan peserta untuk terus memastikan bahwa TKA dapat berjalan dengan jujur dan penuh integritas, serta dengan rasa gembira,” tegas perwakilan Kemendikdasmen.