SERAYUNEWS – Tidak hanya memperingati berdirinya masjid Istiqlal dan Hari Jadi ke-453 Kabupaten Banyumas, tanggal 22 Februari 2024 biasa dikenal dengan peringatan Hari Pramuka Sedunia. Hari Pramuka sedunia memang beda dengan Hari Pramuka Indonesia yang jatuh pada 14 Agustus.
Pemuda tersebut adalah Lord Baden Powell of Giwell yang nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Akan tetapi, lebih terkenal dengan Baden Powell saja.
Selanjutnya, Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxfort, bernama Domine Baden Powell yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Baden Powell memiliki sepak terjang yang baik di dunia kepanduan. Dia bergabung dengan pasukan Hussars ke 13 di India pada tahun 1876, lalu dari tahun 1888 – 1895 Baden Powell sukses bertugas di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti.
Berbagai pengalamannya tersebut itulah yang kemudian ia tulis menjadi sebuah buku dengan judul “AIDS TO SCOUTING”. Untuk menguji kebenaran isi buku itu, 21 orang pemuda yang menamakan kelompok Boys Brigade mengundang Baden Powell bersama-sama membuktikannya.
Buku tersebut memuat cara menjelajahi hutan, diperlukan kecakapan tertentu, baik diperoleh dari alam ataupun tokoh masyarakat yang dilalui.
Sebut saja seperti mengenali jejak perjalanan yang baru dilewati untuk keluar dari rimbunnya hutan, mengenali buah-buahan yang dapat dimakan, air yang boleh diminum, mengetahui arah mata angin tanpa melihat arah matahari karena rimbunnya hutan dan sebagainya.
Berkat buku tersebut akhirnya yang menjadi awal kemunculan kepanduan atau yang dikenal dengan pramuka. Maka dari itu, tidak heran juga jika Kamis (22/2/2024) diperingati sebagai Hari Pramuka Sedunia.
Bapak Pandu Dunia
Sementara itu, Pada tahun 1920 para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama.
Ketika hari terakhir kegiatan jambore tanggal 6 Agustus 1920 Baden Powell di angkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia.