Purbalingga, serayunews.com
“Karya-karya tersebut dipajang di ruang As-Sakur lantai 1 Masjid Asafir TWP Pancuran Mas. Mulai pekan lalu. Kami bersyukur karena diberi tempat yang baik sehingga teman-teman perupa Banyumas Raya bisa memajang karya,” ujar Budi Setyawan, koordinator Wongso Art, Rabu (12/5/2021).
Busyet, panggilan akrab Budi Setyawan, berharap masyarakat Purbalingga dan Banyumas Raya lebih mengenal karya-karya pelukis dan perupa di wilayahnya.
“Dengan bursa lukisan dan souvenir ini diharapkan masyarakat berbagai kalangan mengoleksi karya-karya kami,” ungkap Busyet.
Harga terendah yang disiapkan para perupa kisaran Rp 7.000 berupa gantungan kunci, sementara lukisan di kanvas sekitar Rp 150 ribu.
Salah satu pelukis asal Banyumas, Mudjiono mengakui sering pameran tapi baru kali ini pajang karya yang sifatnya souveniran.
“Ini kesempatan baik bagi kami memperkenalkan karya kepada khalayak,” ujarnya.
Seni rupa, menurut Neo, panggilan Mudjiono, tidak hanya untuk dinikmati kurator dan kalangan berduit saja.
“Kami berharap di rumah-rumah bukan hanya kalender yang dipajang tapi ada juga karya-karya kami,” harapnya.
Lukisan yang dipajang banyak lukisan naturalis dan realis seperti kebanyakan aliran para pelukis di Banyumas Raya. Sementara karya lain berupa wayang dari beragam bahan, seperti rumput (wayang suket), karpet talang, kertas duplek, dan karton.
Direktur TWP Purbasari Pancuran Mas Junjung, S.E., memberikan kesempatan kepada perupa berupa tempat untuk berjualan.
“Ini masih uji coba. Bila berhasil dan ada manfaat tentu diperpanjang,” ungkapnya.
Menurut Junjung, konsumen di objek wisata berasal dari semua kalangan. Dia berharap pengunjung membeli oleh-oleh yang mudah dibawa, harga yang terjangkau, dan kontinu.