SERAYUNEWS- Puasa adalah ibadah yang memiliki banyak manfaat kesehatan bagi umat Muslim yang menjalankannya.
Namun, dalam perspektif medis, tidak semua orang dianjurkan untuk berpuasa.
Ada beberapa kondisi kesehatan tertentu yang dapat memperburuk keadaan jika seseorang tetap memaksakan diri untuk berpuasa.
Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (LK-MUI), Dr. Bayu Wahyudi mengungkapkan bahwa terdapat empat kondisi medis utama yang membuat seseorang tidak dianjurkan berpuasa karena dapat membahayakan kesehatan.
Dalam Islam, Allah memberikan keringanan bagi umat Muslim yang memiliki kendala medis atau kondisi tertentu yang menyulitkan mereka dalam menjalankan ibadah puasa.
Firman Allah dalam Al-Qur’an menegaskan hal tersebut.
“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajib menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Dengan demikian, berpuasa merupakan ibadah yang membawa banyak kebaikan, baik secara spiritual maupun kesehatan.
Namun, jika kondisi medis seseorang tidak memungkinkan, Islam memberikan kelonggaran dan solusi pengganti berupa fidyah atau mengganti puasa di hari lain.
Yang terpenting adalah menjaga kesehatan sebagai bagian dari bentuk syukur kepada Allah SWT.
1. Penderita Diabetes Tipe 1
Orang dengan diabetes tipe 1 yang bergantung pada insulin sangat berisiko mengalami hipoglikemia (penurunan kadar gula darah yang drastis) jika berpuasa.
“Jika mereka tetap memaksakan diri, risiko hipoglikemia bisa menjadi sangat serius,” ungkap Dr. Bayu dalam keterangannya di laman resmi MUI, dikutip Senin (10/3/2025)
2. Penderita Gagal Ginjal Kronis
Pasien dengan penyakit ginjal kronis sebaiknya tidak berpuasa karena dapat memperburuk fungsi ginjal.
“Puasa dalam kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi dan gangguan elektrolit yang memperburuk kondisi ginjal,” tambahnya.
3. Ibu Hamil dan Menyusui dengan Risiko Kesehatan
Ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak berpuasa jika hal itu dapat membahayakan kesehatan ibu atau bayi.
“Jika dokter menyatakan adanya risiko terhadap kesehatan ibu atau janin, maka puasa bisa ditinggalkan,” jelasnya.
4. Penderita Gangguan Pencernaan Akut
Orang dengan masalah pencernaan serius seperti tukak lambung akut atau gastritis yang berat juga sebaiknya tidak berpuasa.
“Produksi asam lambung yang meningkat saat perut kosong bisa memperparah kondisi pencernaan,” kata Dr. Bayu.
Meskipun tidak semua orang mampu menjalankan puasa karena alasan medis, puasa memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang telah terbukti secara ilmiah:
1. Detoksifikasi Tubuh
Puasa membantu tubuh membersihkan racun dan memperbaiki fungsi organ dalam. Saat tubuh tidak menerima asupan makanan dalam jangka waktu tertentu, proses detoksifikasi alami akan terjadi.
2. Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Puasa dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang bermanfaat bagi penderita prediabetes dan mencegah perkembangan diabetes tipe 2.
3. Mengontrol Berat Badan
Dengan memperbaiki metabolisme lemak, puasa dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan pembakaran kalori secara efektif.
4. Meningkatkan Fungsi Otak
Puasa juga dapat merangsang produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang berperan dalam memperbaiki sel saraf dan meningkatkan fungsi kognitif.
Agar puasa berjalan lancar dan tubuh tetap sehat, penting untuk memperhatikan pola makan dan kebiasaan saat sahur dan berbuka.
Berikut adalah beberapa tips menjaga kesehatan saat berpuasa.
1. Konsumsi Makanan Bergizi Saat Sahur
2. Hindari Makan Berlebihan Saat Berbuka
3. Cukupi Kebutuhan Cairan
4. Jaga Pola Tidur yang Cukup
5. Lakukan Olahraga Ringan
6. Perhatikan Kesehatan Pencernaan
Demikian kondisi medis yang melarang berpuasa. Tetap jaga kesehatan. Selamat berpuasa.***