Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan karantina secara terpusat sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 di lingkungannya. Dengan karantina terpusat, para pasien ini juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari tim medis setiap harinya.
Selain itu, pasien akan diberikan makanan bergizi seimbang dan suplemen/vitamin yang diperlukan, olah raga ringan dan berjemur, dan diberikan support psikologis.
“Karena namanya isolasi terpusat kita upayakan ada penanganan khusus, kita jaga dan pantau ada tim isolasi yang standby di sana. Relawan perawat dan tim dokter memeriksa sejak pertama masuk, pemeriksaan rutin dan setelah dinyatakan sembuh juga akan ada pemeriksaan,” ujarnya.
Ia mengatakan, masing-masing pasien menempati satu kamar. Akan tetapi jika ada satu keluarga, ibu dan anak maka dijadikan satu kamar dengan dua tempat tidur.
Sementara itu, pada saat kunjungan ke Cilacap, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Nasional Doni Monardo meminta masyarakat yang positif Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri di tempat yang telah disiapkan.
“Kenapa membuat fasilitas isolasi terpusat karena memudahkan kontrol, tidak semua masyarakat mempunyai tempat isolasi mandiri yang memadai, misalkan rumah tidak terlalu besar dan dihuni oleh beberapa orang, akibatnya tidak bisa terjadi jaga jarak,” katanya.
Karena itu melalui isolasi terpusat ini adalah salah satu langkah terbaik mempercepat memutus mata rantai penularan Covid-19.
Selain itu, Doni juga mengingatkan agar selalu disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menjaga kesehatan tubuh.
Sampai Sabtu, angka kasus Covid-19 di Cilacap ada tambahan sebanyak 65 kasus, dan 31 orang sembuh. Sehingga jumlah total ada 2.664 kasus, dengan rincian 2.074 sembuh, 85 meninggal dunia dan 505 dalam perawatan.