Cilacap, Serayunews.com – Meskipun sudah mulai berkurang, akan tetapi setiap harinya masih ada masyarakat yang datang ke Kabupaten Cilacap. sejak 26 Maret sampai 17 April kemarin, tercatat sudah ada sebanyak 45.655 orang yang datang.
Kedatangan para pemudik ini, perlu diwaspadai. Pasalnya, hampir semua pasien yang terpapar virus corona di Cilacap memiliki riwayat perjalanan dari luar kota, terutama daerah pandemi Covid-19. atau terpapar karena kontak dengan yang sudah positif.
Kepala Kepolisian Resor Cilacap AKBP Dery Agung Wijaya mengatakan Tim Gugus tugas sudah melakukan tindakan kepada pelaku perjalanan atau pemudik. Dengan melakukan pendatan, dan pengecekan kesehatan.
“Mereka akan didata, dan ada tiga persyaratan yang dilihat, pertama kondisi kesehatan, kedua riwayat perjalanan dan apa yang bersangkutan melakukan kontak langsung dengan terpapar. Bila tiga hal tersebut ada, maka akan dilakukan pengecekan ke RS terdekat,” katanya.
Selain itu, bagi pemudik juga dihimbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari. Mencegah adanya penularan Covid-19.
Pemkab Cilacap bersama Polres Cilacap telah melakukan upaya pemantauan dengan membangun posko di pintu-pintu masuk ke Kabupaten Cilacap.
Ada tiga posko yang didirikan, mulai dari di wilayah barat, ada di Alun-Alun Kecamatan Wanareja, wilayah timur ada di depan Puskesmas Sampang, serta di jalur tengah di depan Puskesmas Jeruklegi 2 atau di Desa Jambusari.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap Tulus Wibowo mengatakan posko tersebut untuk melakukan pemantauan pergerakan warga, serta pengecekan kesehatan para penumpang bus yang masuk ke Cilacap, terutama pemudik.
Tidak hanya penumpang Bus yang di periksa, akan tetapi seluruh kendaraan yang masuk ke Cilacap. Baik menggunakan kendaraan pribadi, travel, maupun sepeda motor.
Pencegahan mamsuknya Covid-19 juga dilakukan dengan pengecekan kesehatan di daerah-daerah perbatasan, seperti di Kecamatan Patimuan, yang juga berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat.