SERAYUNEWS – Memasuki pertengahan Juli 2024, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami perubahan cuaca yang lebih dingin daripada biasa. Padahal, saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Tak heran, orang menyebutnya sebagai Waktu Indonesia Bagian Dingin. Suhu udara dingin ini terasa di wilayah Jawa Tengah bagian selatan seperti Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb).
Untuk itu, simak rekomendasi dari serayunews.com agar mengetahui setidaknya 5 langkah antisipasi dalam menghindari resiko cuaca dingin beberapa hari terakhir.
Suhu ekstrem bahkan kembali suhunya melanda dataran tinggi Dieng Banjarnegara. Pada Minggu (14/7/2024) sekitar pukul 01.40 Wib. Suhu udara mulai turun drastis hingga 0,16 derajat dan terus turun.
Paling rendah, sekitar pukul 06.34 WIb, suhu menyentuh angka -2 derajat celcius. Kondisi itu membuat komplek Candi Pandhawa berselimut embun es tebal lagi.
Pembentukan bekuan embun di kawasan ini, biasa terjadi pertengahan tahun atau periode Juli-Agustus. Pada masa ini, suhu sejuk membuat embun pagi menjadi beku seperti salju. Bahkan, beberapa orang merujuk fenomena ini sebagai Salju Dieng.
Selanjutnya, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo memberikan penjelasan mengenai fenomena ini.
Ia menyampaikan bahwa fenomena suhu udara dingin yang terjadi di wilayah Cilacap dan sekitarnya dipengaruhi oleh perubahan musim yang memasuki musim kemarau.
“Penyebab udara terasa dingin karena saat ini hembusan dari daratan Australia kondisinya fluktuatif tergantung dinamika atmosfir. Bahkan biasanya di Dieng pada September terjadi fenomena embun upas, yang memang sangat dingin udaranya,” ujar Teguh Wardoyo, Senin (15/7/2024).
Dalam menghadapi cuaca dingin, Teguh Wardoyo dan pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan. Terutama pada waktu malam hingga pagi hari, suhu udara tentunya akan semakin dingin.
Berikutnya, Anda dapat mengenakan pakaian hangat sebab suhu udara turun drastis akhir-akhir ini. Utamanya, saat Anda berada di luar ruangan pada malam dan dini hari.
Contohnya, pakaian berlapis, jaket tebal, syal atau topi maupun penutup kepala lain. Sarung tangan pun dapat membantu menjaga suhu tubuh Anda tidak terlalu dingin.
Sediakan obat-obatan dasar dan perlengkapan medis di rumah untuk mengantisipasi penyakit yang mungkin timbul akibat cuaca dingin, misalnya flu dan batuk.
Jika Anda mengidap alergi udara dingin dan sejenisnya, segera konsultasikan dengan dokter terdekat mengenai tindakan pencegahan dan obatnya.
Menggunakan penghangat ruangan atau pemanas dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap nyaman. Apabila tidak memiliki pemanas, menutup celah-celah di pintu dan jendela dengan kain.
Bisa juga peredam panas bisa membantu mengurangi aliran udara dingin masuk ke dalam rumah. Selain itu, jangan gunakan kipas angin, AC atau pendingin lainnya untuk sementara waktu.
Mengonsumsi minuman hangat menjadi cara mudah menghindari cuaca dingin belakangan ini. Teh, susu, jeruk, kopi, dan lain-lain bisa membantu menghangatkan tubuh dari dalam.
Minuman hangat juga bisa membantu meredakan tenggorokan yang kering atau iritasi akibat cuaca dingin yang melanda Indonesia.
Demikianlah 5 cara antisipasi untuk menghadapi cuaca dingin yang saat ini melanda beberapa wilayah di Indonesia. Selamat beraktivitas. Jagalah kesehatan Anda!
***