SERAYUNEWS – Bagi kamu yang memiliki buah hati, kamu dapat melakukan berbagai cara untuk mendeteksi dini diabetes pada anak. Dengan begitu, kamu bisa mengambil langkah yang tepat.
Diabetes pada anak merupakan salah satu kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai. Semakin dini gejala terdeteksi, semakin cepat penanganan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi.
Diabetes pada anak umumnya tergolong sebagai diabetes tipe 1, meskipun diabetes tipe 2 juga dapat terjadi. Berikut lima tanda awal yang perlu diperhatikan untuk mendeteksi dini diabetes pada anak.
Tes gula darah puasa adalah salah satu tes yang paling umum untuk mengetahui apakah seseorang mengalami diabetes. Anda bisa melakukan tes ini setelah anak berpuasa selama minimal 8 jam.
Kadar gula darah puasa yang normal berada di bawah 100 mg/dL. Jika hasilnya lebih dari 126 mg/dL pada dua tes yang terpisah, anak kemungkinan besar mengalami diabetes.
Tes toleransi glukosa oral sering digunakan untuk memeriksa seberapa baik tubuh anak dapat mengolah gula. Dalam tes ini, anak akan diminta untuk berpuasa terlebih dahulu.
Kemudian, anak diberikan minuman manis yang mengandung glukosa. Setelah itu, kadar gula darah diukur beberapa kali dalam dua hingga tiga jam.
Jika kadar gula darah mencapai atau melebihi 200 mg/dL setelah dua jam, ini menunjukkan bahwa anak kemungkinan menderita diabetes.
Tes HbA1c mengukur kadar glukosa dalam darah selama dua hingga tiga bulan terakhir. Kadar glukosa ini memberikan gambaran tentang kontrol gula darah jangka panjang. Kadar HbA1c yang normal berada di bawah 5,7%.
Jika hasil tes menunjukkan kadar HbA1c 6,5% atau lebih tinggi, ini mengindikasikan bahwa anak menderita diabetes. Tes ini sangat berguna dalam memantau pengelolaan diabetes setelah diagnosis.
Tes urine dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan glukosa atau keton dalam urine anak. Dalam kondisi normal, urine tidak mengandung glukosa.
Namun, jika kadar gula darah terlalu tinggi, ginjal akan membuang kelebihan glukosa melalui urine. Kehadiran keton dalam urine juga dapat menjadi tanda bahwa tubuh anak menggunakan lemak sebagai sumber energi karena tidak dapat menggunakan glukosa secara efektif, yang merupakan tanda diabetes tipe 1.
Salah satu gejala awal diabetes pada anak adalah perasaan lapar yang berlebihan. Anak yang mengalami diabetes mungkin merasa sangat lapar meskipun baru saja makan.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dari makanan secara efektif untuk menghasilkan energi.
Akibatnya, tubuh anak akan terus-menerus mengirimkan sinyal bahwa ia membutuhkan lebih banyak makanan, meskipun sudah ada cukup asupan makanan yang dikonsumsi.
Penurunan berat badan yang tidak wajar, terutama jika terjadi tanpa ada perubahan pola makan atau aktivitas fisik, bisa menjadi tanda awal diabetes pada anak.
Meskipun anak tersebut mungkin makan lebih banyak dari biasanya karena merasa lapar terus-menerus, tubuh mereka tidak bisa menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
Akibatnya, tubuh mulai memecah lemak dan otot untuk mendapatkan energi, yang menyebabkan penurunan berat badan yang cepat.
Jika kamu memperhatikan bahwa anak sering kali harus berkemih, bahkan di malam hari, ini bisa menjadi salah satu tanda awal diabetes.
Ketika kadar glukosa darah tinggi, ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan gula, yang menyebabkan lebih banyak urine diproduksi.
Anak dengan diabetes juga mungkin mengalami bedwetting (mengompol) meskipun sebelumnya sudah tidak mengalami hal tersebut.
Frekuensi berkemih yang meningkat akan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan, yang kemudian memicu rasa haus berlebihan.
Anak-anak dengan diabetes mungkin merasa haus secara terus-menerus dan minum lebih banyak dari biasanya.
Haus yang berlebihan ini adalah salah satu tanda umum bahwa tubuh sedang mencoba untuk mengatasi kadar gula darah yang tinggi.
Selain rasa lapar yang berlebihan, anak-anak dengan diabetes mungkin menunjukkan peningkatan nafsu makan.
Hal ini dikarenakan tubuh mereka tidak mendapatkan energi yang cukup dari glukosa, sehingga mereka merasa perlu makan lebih banyak.
Meskipun anak mungkin tampak makan banyak, energi yang dihasilkan tetap tidak mencukupi karena tubuh tidak bisa memproses glukosa dengan baik.
Demikian cara mendeteksi dini diabetes pada anak yang bisa kamu lakukan terhadap buah hati. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu.***