SERAYUNEWS – Ibadah kurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang merupakan salah satu bagian dari syiar Islam yang disyariatkan dalam Al Quran.
Sama halnya dengan ibadah lain yang diperintahkan oleh Allah SWT, ibadah kurban juga memiliki keutamaan tersendiri.
Hukum berkurban adalah sunnah muakkad, oleh karenanya sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu tak lepas dari keutamaan yang ada dibaliknya.
Lantas, apa saja keutamaan ibadah kurban? Berikut ulasan lengkapnya.
Merujuk pada beberapa hadis, menyembelih hewan kurban merupakan amalan pada Hari Raya Idul Adha yang paling dicintai oleh Allah SWT.
Salah satunya yaitu ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari nahar (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (hewan kurban), sesungguhnya ia datang pada hari kiamat dengan tanduk, kulit, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darah itu telah sampai kepada Allah SWT sebelum darah itu tumpah ke tanah, maka hendaknya kalian senang karenanya.” (HR. Tirmidzi).
Menyambung pada hadis yang diriwayatkan Aisyah, Rasulullah telah bersabda,
“Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim).
Dalam melaksanaan ibadah kurban, tujuan kita yaitu semata-mata untuk meraih ridha-Nya dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Keutamaan ini dijelaskan dalam QS. Al-Hajj ayat 37.
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”
Keutamaan lain dalam pelaksaan ibadah kurban yaitu untuk menambah amal kebaikan yang bisa menjadi bekal kehidupan di akhirat.
Pasalnya, Allah SWT telah berjanji akan memberikan pahala yang berlipat-lipat bagi setiap umat Islam yang menggunakan hartanya untuk berkurban.
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah kurban itu?”, Rasulullah menjawab: “Kurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.”, Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan Kurban itu?”, Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”, Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”, Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan ibn Majah)
Jika dalam dimensi vertikal kurban adalah salah satu bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Maka, dalam dimensi sosial, kurban bertujuan untuk menggembirakan fakir miskin pada Hari Raya Idul Adha. Oleh karena itu, daging kurban hendaknya diutamakan untuk dibagikan kepada yang lebih membutuhkan.
“Maka makanlah sebagian daripadanya, dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (QS. al-Hajj, 22:28).***(Wilujeng Nurani)