SERAYUNEWS – Phubbing menjadi fenomena sosial yang terjadi ketika seseorang lebih memilih untuk menggunakan perangkat seluler atau gadget daripada berinteraksi dengan sekitarnya.
Istilah ini merupakan gabungan dari phone dan snubbing, yang berarti menghina atau mengabaikan.
Naasnya, fenomena phubbing dapat berdampak negatif. Khususnya, pada hubungan sosial, komunikasi, dan bahkan kesehatan mental.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan lima tips mengatasi phubbing.
Phubbing adalah tindakan mengabaikan seseorang dalam percakapan atau situasi sosial karena lebih fokus pada perangkat seluler.
Phubbing dapat terjadi di berbagai konteks, seperti saat makan bersama, rapat, atau percakapan sehari-hari. Fenomena ini terjadi seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi.
Phubbing memiliki beberapa dampak negatif.
1. Merusak Hubungan Sosial: Phubbing dapat membuat orang merasa diabaikan atau tidak dihargai, yang dapat merusak hubungan interpersonal.
2. Menurunkan Kualitas Komunikasi: Interaksi tatap muka yang berkualitas berkurang karena perhatian terpecah dengan perangkat seluler.
3. Memicu Masalah Kesehatan Mental: Ketergantungan pada gadget dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan, serta mengurangi kepuasan hidup.
Buatlah aturan untuk menentukan zona atau waktu bebas gadget di rumah atau tempat kerja. Misalnya, tentukan bahwa ruang makan adalah area bebas gadget.
Jadi, saat makan bersama, semua orang dapat fokus pada percakapan dan menikmati kebersamaan. Lalu, pastikan untuk mematuhi aturan tersebut secara konsisten.
Manfaatkan fitur Do Not Disturb yang ada di perangkat seluler untuk mengurangi gangguan. Mode ini dapat membantu Anda fokus pada aktivitas atau percakapan tanpa terganggu notifikasi.
Silakan atur pengecualian untuk panggilan darurat jika perlu. Tentukan jadwal otomatis untuk mengaktifkan mode ini pada waktu tertentu setiap hari.
Kemudian, Anda bisa menentukan batas waktu harian untuk penggunaan gadget, terutama untuk media sosial dan aplikasi yang tidak produktif.
Menggunakan aplikasi pengelola waktu atau timer dapat membantu Anda memantau dan membatasi waktu penggunaan perangkat seluler.
Usahakan memprioritaskan interaksi tatap muka saat berkomunikasi dengan orang lain. Beri perhatian penuh ke lawan bicara Anda dan hindari memeriksa gadget kecuali mendesak.
Jika Anda harus memeriksa pesan atau panggilan, beri tahu lawan bicara, dan lakukan secepat mungkin.
Oleh karena itu, latih diri Anda untuk lebih hadir dan terlibat dalam setiap interaksi tatap muka.
Terakhir, Anda bisa mulai sosialisasikan informasi tentang dampak negatif phubbing kepada keluarga, teman, atau rekan kerja.
Dengan memahami konsekuensinya, semua orang akan lebih termotivasi untuk mengurangi kebiasaan tersebut dan menjaga kualitas hubungan interpersonal.
Diskusikan pentingnya interaksi tatap muka dan cara mengurangi phubbing dalam kelompok atau komunitas Anda. Jadikan pengurangan phubbing sebagai bagian dari upaya bersama.
Demikian lima tips untuk mengatasi phubbing. Semoga informasi ini bermanfaat.*** (Umi Uswatun Hasanah)