SERAYUNEWS – Tahun Baru Imlek merupakan perayaan penuh dengan warna, kebersamaan, dan tradisi yang sudah turun-temurun.
Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek bukan hanya tentang perayaan tahun baru, melainkan juga tentang harapan dan doa untuk keberuntungan serta kebahagiaan di tahun yang baru.
Kabar baiknya, redaksi akan menyajikan lima tradisi Imlek yang paling populer di Indonesia. Nah, jika Anda butuh informasi tersebut, simak artikel ini sampai akhir.
Selain tradisi-tradisi tersebut, ada banyak kegiatan masyarakat Tionghoa dalam merayakan Tahun Baru Imlek.
Salah satunya adalah membersihkan rumah, yang mereka yakini sebagai cara untuk membuang sial dan menyambut keberuntungan.
Proses ini tidak hanya dilakukan pada hari sebelum Imlek, tetapi beberapa hari sebelum Tahun Baru dimulai.
Masyarakat Tionghoa juga melakukan dekorasi rumah dengan nuansa merah, yang melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan. Mereka sering kali mengecat ulang rumah mereka.
Lalu, mereka memasang berbagai ornamen seperti lampion merah, kertas bertuliskan karakter Tionghoa yang bermakna baik, dan berbagai hiasan Imlek lain.
Pada malam sebelum Imlek, keluarga-keluarga Tionghoa akan berkumpul untuk makan malam bersama, yang terkenal dengan istilah makan malam tahun baru Imlek atau tahun baru Imlek dinner.
Makan malam ini menjadi waktu yang sangat istimewa karena keluarga dapat berkumpul, berbagi kebahagiaan, dan berharap agar tahun yang baru membawa keberuntungan dan kemakmuran.
Salah satu tradisi paling khas dalam perayaan Imlek adalah bertukar angpau, yaitu amplop merah berisi uang yang diberikan kepada orang lain, terutama anak-anak, saudara muda, atau orang yang lebih muda.
Angpau merupakan simbol keberuntungan dan harapan baik di tahun yang baru. Bagi penerimanya, angpau konon bisa membawa berkah dan kemakmuran.
Pada umumnya, uang dalam angpau tidak boleh jumlahnya ganjil karena angka ganjil dianggap tidak membawa keberuntungan.
Sebelum memasuki tahun baru, membersihkan rumah merupakan kegiatan yang penting dalam tradisi Imlek.
Masyarakat Tionghoa akan membersihkan seluruh bagian rumah untuk mengusir sial dan menyambut keberuntungan.
Proses ini tidak hanya sekadar membersihkan debu, tetapi juga mendekorasi rumah dengan warna dan ornamen khas Imlek.
Selain itu, membersihkan rumah sebelum Imlek juga melambangkan usaha untuk menghilangkan energi negatif dan mempersiapkan ruang untuk menyambut kebahagiaan dan kemakmuran.
Warna merah adalah warna yang sangat identik dengan perayaan Imlek. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa warna merah dapat mengusir roh jahat dan mendatangkan keberuntungan.
Oleh karena itu, menjelang Imlek, banyak rumah dan tempat umum yang berhiaskan dekorasi berwarna merah.
Hiasan tersebut seperti lampion, poster dengan tulisan-tulisan yang membawa makna baik, dan kertas berwarna merah dengan karakter-karakter Tionghoa.
Selain itu, lampion-lampion merah juga sering digantung di luar rumah atau di sepanjang jalan sebagai simbol kegembiraan dan harapan baik.
Makanan memiliki peran yang sangat penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Beberapa hidangan khas Imlek memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan keberuntungan, kesehatan, dan panjang umur.
Contohnya, kue keranjang (nian gao) dipercaya membawa kemajuan dalam hidup, sementara ikan dipercaya melambangkan kelimpahan dan kemakmuran.
Tak ketinggalan, ada juga hidangan seperti mie panjang umur yang melambangkan umur panjang dan keberuntungan.
Makanan ini biasanya tersaji dalam keluarga besar dan sering menjadi bagian dari pertemuan atau perjamuan keluarga.
Barongsai merupakan pertunjukan tari singa yang konon dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
Dalam pertunjukan ini, dua orang memakai kostum singa raksasa dan menari mengikuti irama musik tradisional.
Penampilan barongsai biasanya berlangsung di tempat-tempat umum, seperti pusat perbelanjaan, restoran, dan rumah-rumah warga.
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa pertunjukan barongsai akan membawa keberuntungan dan mengusir hal-hal buruk dari rumah mereka.
Demikian lima tradisi tahun baru Imlek populer di Indonesia, lengkap dengan aktivitas lain. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***(Umi Uswatun Hasanah)