Seorang pemilik warung makan di belakang Kantor Diskominfo Provinsi Jawa Tengah, Triwarni menuturkan bahwa momentum Hari Kebangkitan Nasional menjadikan kecintaan terhadap negara Indonesia bertambah.
“Saya cinta Indonesia, saya senang hidup di Indonesia. Sudah saatnya kita bersatu untuk Indonesia semakin maju,” katanya.
Hal serupa disampaikan Umi, penjaga konter pulsa. Setelah menyanyikam lagu Indonesia Raya, ia merasa kembali memiliki Indonesia. Ia lupa kapan terakhir menyanyikan lagu tersebut secara bersama-sama.
“Ya, ini saya menyanyikan lagu ini lagi secara bersama. Rasanya saya seperti memiliki Indonesia kembali,” tuturnya.
Menyanyikan lagu Indonesia Raya juga menjadi pengalaman unik bagi Suparsin, karena saat itu ia sedang makan di sebuah warung. Dia pun langsung berdiri saat pukul 10.00 WIB.
“Terakhir menyanyikan itu saat Agustusan hari kemerdekaan. Dan hari ini saya siap menyanyikan lagi,” serunya.
Menurutnya, Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum bersatunya generasi tua dengan yang muda.
“Ini momen bersatunya yang tua dengan yang muda,” ujar Suparsin.
Ajakan menghayati Indonesia Raya itupun mengingatkan Yani, padagang sate yang mengaku sudah sekitar 17 tahun tidak menyanyikan lagu tersebut.
“Ya sudah lama, sekitar 17 tahun. Tapi kalau lupa ya tidak,” akunya.
Sedangkan Doni, juru parkir menambahkan bahwa Hari Kebangkitan Nasional diharapkan menjadi penyemangat masyarakat untuk tetap optimis dalam melawan Covid-19.
“Kita harua tetap bangkit dan semangat untuk melawan Covid-19. Jangan lupa taat protokol kesehatan,” tandasnya.