SERAYUNEWS – Komite Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Jateng, melaksanakan sidang untuk memutuskan beberapa kejadian dalam lanjutan Liga 3 Jateng 2023-24.
Sidang tersebut berlangsung pada, Jumat (8/12/2023) hingga Selasa (12/12/2023) lalu. Komdis Asprov PSSI Jawa Tengah, mengeluarkan putusan untuk 4 tim yang melanggar.
Salah satunya adalah PSIW Wonosobo. Akibat aksi tidak terpuji salah satu ofisial dan pemain, mereka terkena hukuman. Tak hanya itu, PSIW harus membayar denda Rp 10 juta.
Kepastian ini, setelah PSSI Jateng mengumumkan rekap hasil sidang selama 5 hari tersebut, melalui akun Instagram resmi @pssijateng pada Selasa lalu.
Pertama, tertuju langsung ke tim PSIW Wonosobo. Jenis pelanggarannya adalah Adetya Oktavianus sebagai pelatih kiper, melalukan penyerangan kepada wasit yang bertugas. Sementara Andri Arianto, menendang pemain lawan.
“Official PSIW Wonosobo atas nama Adetya Oktavianus sebagai Pelatih Kiper, menendang wasit. Pemain PSIW Wonosobo atas nama Andri Arianto, menendang pemain lawan saat kondisi terjatuh,” bunyi unggahan yang di kutip serayunews.com, Rabu (13/12/2023).
Atas perbuatannya, larangan beraktivitas sepak bola selama 1 bulan harus Adetya terima. Lalu, larangan bermain atau skorsing juga Andri Arianto jalani. Tak sampai situ, manajemen Laskar Kolodete membayar denda Rp 10 juta kepada operator liga.
Komdis Asprov PSSI Jateng, juga mengeluarkan putusan lain. Sragen United dengan jenis pelanggaran tingkah laku buruk penonton di tribun barat sebelah utara.
Mereka melakukan pelemparan air mineral dalam kemasan, ke lapangan pertandingan. Sehingga, Sragen United wajib membayar denda Rp 5 juta.
Selanjutnya aksi teror pendukung Persiku Kudus, dengan menyalakan kembang api di penginapan tim tamu pukul 02.00 WIB.
Bahkan, berlanjut pelemparan air mineral dalam kemasan ke bench tim PSIP Pemalang. Persiku Kudus harus kena hukuman denda Rp 10 juta.
Kemudian, terakhir ada Andrid Wibawa asal PSIK Klaten karena pemukulan terhadap kapten Catur Kurniawan dari PSIW.
Dia juga harus menerima hukuman tambahan, berupa larangan bertanding 2 kali dan tim kena denda Rp 5 juta.***