Cilacap, serayunews.com
Kepala UPT BPBD Kroya Sugiarto menyampaikan, bahwa banjir yang menggenangi permukiman penduduk di beberapa wilayah Kabupaten Cilacap relatif surut, jalan yang semula terendam pun sebagian besar sudah bisa dilalui kendaraan.
Meski surut, namun masih terdapat genangan di tiga titik dan relatif rendah hanya sekitar 10-40 sentimeter. Kondisi itu pun di daerah yang paling rendah dan dekat dengan bantaran sungai, seperti di Rt 09 Dusun Karag Desa Gentasari serta berada di bantaran Sungai Tipar serta Desa Klumprit dan Kedungbenda Kecamatan Nusawungu yang terdampak dari Kali Ijo.
Menurutnya, dari laporan para kepala desa yang wilayahnya terdampak banjir sudah tidak lagi membutuhkan perahu karet evakuasi. Sehingga, sejumlah perahu milik BPBD ditarik dari lokasi banjir.
“Dari para Kades tadi telepon perahu supaya diambil karena kegiatan dapur umum sudah tidak ada, mulai hari ini dapur umum sudah tidak ada di semua desa, hanya di Gentasari untuk malam ini dari PMI, sisanya yang masih ada di desa bisa dibagikan berupa sembako kering,” ujar Sugiarto saat dikonfirmasi, Rabu (23/3/2022).
Sugiarto menyebut, untuk nilai kerugian akibat banjir belum diketahui dan akan dibahas di tingkat Kabupaten, karena saat ini pihaknya fokus penanganan pasca banjir seperti pada pendataan sumur yang terdampak banjir, untuk memasok kebutuhan air bersih.
“Untuk sumur yang terendam ini sedang mengumpulkan data dari desa, dan untuk masing-masing desa agar mengadakan tim kebersihan, kalau dari kami ada bantuan alat kebersihannya, seperti cairan pembersih lantai,” ujarnya.