SERAYUNEWS – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sempat merebak di sejumlah wilayah, tidak terkecuali di Kabupaten Banyumas. Namun, untuk Kabupaten Banyumas hingga akhir Juni 2024 ini kasus DBD terbilang menurun dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
“Dari informasi terakhir kami, untuk bulan Juni 2024 ini ada 74 kasus DBD di Kabupaten Banyumas. Kalau di bulan Juni ini sudah tidak terlalu tinggi,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sito Harmoko, Jumat (28/6/2024).
Sito merinci untuk kasus DBD di Banyumas pada bulan Januari 2024 sebanyak 77 kasus, Febuari 112 kasus, Maret 197 kasus, April 190 kasus, Mei 242 kasus dan Juni sebanyak 74 kasus. “Di bulan Mei ada sembilan orang (meninggal dunia karena DBD, red). Tetapi yang tiga belum diaudit oleh dokter spesialis anak dan spesialis penyakit dalam,” kata dia.
Meski angka DBD terus menurun di Kabupaten Banyumas, Sito mengingatkan kepada masyarakat agar terus menjaga kebersihan dengan menggalakkan Pemberantasan Sarangan Nyamuk (PSN), dengan menerapkan 3M plus yakni menguras, menutup dan mendaur ulang tempat-tempat yang bisa menjadi sarangan nyamuk. Karena DBD itu penularannya hanya lewat gigitan nyamuk.
Selain mendorong PSN, Dinkes juga akan melakukan kegiatan foging sesuai jadwan dengan kriteria yang ada. Namun, terpenting perananan masyarakat yang harus menjaga lingkungannya.
Penyebab
Dikutip dari website Kementerian Kesehatan, DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia. Tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.
Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. Saat nyamuk itu menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh manusia. Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat. Aedes aegypti memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki. Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari.