SERAYUNEWS-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meprediksikan awal musim kemarau tahun 2023 di wilayah Jawa Tengah umumnya terjadi pada Mei. Puncak musim kemarau perkiraannya terjadi pada Agustus 2023.
Data dari BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, wilayah bagian selatan Kabupaten Cilacap, awal musim kemarau tahun 2023 paling akhir terjadi pada bulan Juni Dasarian II (pertengahan Juni 2023).
Adapun untuk ENSO (El Nino Southern Oscillation) menunjukkan kondisi netral dan prediksinya tetap netral hingga pertengahan tahun 2023.
IOD (Indian Ocean Dipole) menunjukkan kondisi positif dan prediksinya netral hingga bulan September 2023. SST (Sea Surface Temperature) Indonesia perkiraannya normal hingga hangat, untuk kondisi hangat tersebut semakin meluas hingga September 2023.
“Panjang periode musim kemarau tahun 2023 paling pendek 10 dasarian (+3,5 bulan) yang meliputi sebagian wilayah Kabupaten Banyumas dan selatan Kabupaten Cilacap,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Tengah Sukasno, melalui keterangan tertulisnya.
Dalam menghadapi musim kemarau tahun 2023 ini, Pj Bupati Cilacap pun telah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi dengan mengoptimalkan sumber air.
“Kalau bicara kemarau, kita harus memastikan sumber air, di Kabupaten Cilacap ini kita gali harus berdasarkan aturan. Misalnya apakah boleh sumur dalam, apakah boleh sumur dangkal, kemudian penyedia sumber air seperti PDAM itu juga dioptimalkan,” ujar Yunita kepada Serayunews.com, Rabu (3/5/2023).
Selain itu, Yunita juga akan mengoptimalkan Program CSR Perusahaan membantu droping air bersih, selain penyaluran dari BPBD Cilacap. Meski demikian, ia juga meminta kepada masyarakat bisa menghemat penggunaan air serta memaksimalkan menandon air.
“Jangan ngawur menggunakan air hingga berlimpah limpah, jor joran, termasuk ASN, kalau sudah pakai air ya matikan. Antisipasi menampung atau menandon air, dan membersihkan tempatnya, kita dorong BPBD termasuk CSR perusahaan,” ujarnya.