Purwokerto, serayunews.com
Banyumas baru pertama kalinya meraih prestasi terbaik di PKN tingkat II ini. Salah satu yang mengantarkan Joko Wiyono menyabet predikat terbaik adalah presentasinya mengenai Gilasirosi. Gilasirosi adalah aplikasi untuk memasarkan produk-produk UMKM di Banyumas.
“Untuk presentasi proper saya mengangkat Gilasirosi, yang merupakan strategi pemberdayaan UMKM di Banyumas selama pandemi dan berlangsung sampai dengan saat ini,” katanya, Senin (13/6/2022).
Lebih lanjut Joko Wiyono menjelaskan, Gilasirosi merupakan akronim dari digitalisasi, kolaborasi, dan integrasi. Selama pandemi lalu, pelaku UMKM harus mulai akrab dengan digitalisasi. Untuk memaksimalkannya, maka perlu kolaborasi. Setelah digitalisasi dan kolaborasi terbangun, maka perlu satu sistem yang terintegrasi sehingga proses pemasaran bisa menjangkau lebih luas lagi. Karenanya kemudian pihaknya membuat aplikasi berbasis web, yakni Gilasirosi.
Dalam aplikasi tersebut, lanjutnya, pelaku UMKM bisa memajang produk-produknya. Untuk menjaga kualitas produk, pihaknya juga melakukan kurasi. Adanya kurasi supaya pembeli tidak kecewa dan tetap mengakses Gilasirosi secara rutin.
“Sistem ini sudah kita terapkan dan ada 89 pelaku UMKM dengan 132 jenis produk yang sudah bergabung dalam Gilasirosi ini,” terangnya.
Terkait predikat peringkat 1, Joko Wiyono mengatakan, ada beberapa jenjang penilaian. Penilaian mulai dari tugas-tugas mandiri presentasi, aktivitas serta proper, dan praktik di lapangan selama dua bulan. Diklatpim yang berlangsung di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Propinsi Jateng ini ada 60 peserta pejabat eselon II dari seluruh Indonesia.
“Digitalisasi pelaku UMKM ini merupakan sebuah keniscayaan. Selama pandemi yang tidak bisa beradaptasi akan sulit bertahan dan pasca pandemi, digitalisasi juga tetap perlu seiring dengan tuntutan zaman. Untuk lebih mendongkrak UMKM, kita juga sudah menjalin kerjasama dengan Alfamart dan Grab,” pungkasnya.